Jakarta (ANTARA) – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) berkumpul di dekat Monumen Nasional (Monas) pada Kamis untuk memprotes kebijakan operator.
Mereka menolak potongan komisi 10 persen yang diberlakukan oleh aplikasi ojek dan menuntut regulasi yang lebih baik untuk melindungi hak mereka.
Dengan membawa bendera dan spanduk, para pengemudi dari Jakarta dan sekitarnya mulai berkumpul sekitar pukul 13.15 waktu setempat.
Aksi unjuk rasa tidak terlalu mengganggu lalu lintas di jalan sekitar. Polisi mengizinkan kendaraan lewat, meski sebagian jalan dipakai untuk parkir motor dan aksi demo.
Saat protes, koordinator mengingatkan peserta agar tidak melakukan “sweeping” atau menghentikan paksa rekan pengemudi yang tetap bekerja.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menyiagakan 1.437 personel untuk mengamankan aksi di selatan Monas.
“Kami imbau massa unjuk rasa taat aturan dan patuhi arahan petugas keamanan di lapangan,” kata Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro.
Dia menekankan petugas akan mengamankan aksi dengan manusiawi dan profesional.
“Kami juga meminta semua orator menjaga suasana tenang, hindari provokasi, dan jangan menghasut tindakan anarkis,” tambahnya.
Berita terkait: Kementerian pertimbangkan kenaikan tarif ojek online 8-15%, minta masukan
Berita terkait: Pengemudi ojek online protes komisi, pemerintah janji tindakan
Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025