Pengakuan Inggris atas Negara Palestina di Tengah Genosida Gaza, Bendera Berkibar di London

Kamis, 25 September 2025 – 20:34 WIB

London, VIVA – Palestina resmi mengibarkan benderanya di luar gedung Kedutaan Besarnya di London pada Senin, 22 September 2025. Ini terjadi setelah Inggris mengumumkan pengakuan bersejarah terhadap negara Palestina.

Baca Juga :
Pakar PBB Desak UEFA dan FIFA Segera Bekukan Israel dari Sepak Bola

Pengibaran ini menandai perubahan status dari misi diplomatik menjadi kedutaan penuh. Hal ini terjadi di tengah agresi militer Israel yang masih berlangsung di Gaza dan Tepi Barat.

Upacara pengibaran bendera itu dipimpin oleh Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa pengakuan ini bukan cuma simbol, tetapi penegasan atas hak rakyat Palestina yang sudah lama dirampas.

Baca Juga :
Netanyahu Bertolak ke AS Hadiri Sidang Umum PBB: Saya Akan Kecam Pemimpin yang Akui Negara Palestina

“Mari kita bersama-sama mengibarkan bendera Palestina dengan warna-warnanya: hitam untuk duka, putih untuk harapan, hijau untuk tanah kami, dan merah untuk pengorbanan rakyat kami,” kata Zomlot seperti dilansir Al Jazeera.

Zomlot menambahkan, pengakuan negara Palestina adalah langkah untuk memperbaiki kesalahan sejarah dan berkomitmen menuju masa depan yang berdasarkan kebebasan dan martabat.

Baca Juga :
Merasa Disabotase, Trump Surati Sekjen PBB Gara-gara Teleprompter Mati: Ini Bukan Kebetulan!

“Pengakuan ini datang ketika rakyat kami di Gaza sedang kelaparan, dibom, dan terkubur di reruntuhan; ketika rakyat kami di Tepi Barat mengalami pembersihan etnis, disiksa, dan tanahnya dirampas setiap hari,” ujarnya.

Keir Starmer: Inggris Akui Palestina demi Hidupkan Solusi Dua Negara

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan langkah ini diambil untuk menjaga harapan perdamaian tetap hidup.

“Di tengah horor di Timur Tengah, kami bertindak untuk menjaga agar kemungkinan perdamaian dan solusi dua negara tetap hidup,” kata PM Inggris Starmer dalam sebuah pernyataan video.

MEMBACA  India Kuasai Inggris di Hari Ketiga Tes Kedua | Berita Kriket

Namun, keputusan ini juga dapat respon yang berbeda-beda. Anggota Parlemen Independen, Shockat Adam, menyebutnya monumental meski agak terlambat.

“Ini adalah titik dalam sejarah, semoga menjadi titik balik, tapi ini adalah hari yang sangat kuat dan emosional,” katanya.

Amnesty: Jangan Hanya Jadi Gestur Kosong

Amnesty International memperingatkan bahwa pengakuan ini bisa jadi hanya ‘gestur kosong’ jika tidak diikuti tindakan nyata untuk menghentikan genosida Israel di Gaza.

Kristyan Benedict dari Amnesty menegaskan bahwa kata-kata saja tidak akan menghentikan kekejaman. Ia menyerukan Inggris untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel dan memberikan sanksi.

Dukungan Internasional Semakin Kuat

Selain Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal juga sudah mengakui Palestina sebelum Sidang Umum PBB. Isu Palestina akan jadi sorotan utama dalam sidang tersebut.

Sementara itu, situasi di Gaza terus memburuk. Israel menggempur Gaza City, memperparah kelaparan dan pengungsian. Di Tepi Barat, penggerebekan dan rencana aneksasi juga semakin intensif.

Halaman Selanjutnya
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga harapan perdamaian tetap hidup.