Penerapan Pertanian Berkelanjutan Meningkatkan Produksi Padi dan Kesuburan Lahan

Sabtu, 16 Agustus 2025 – 11:37 WIB

Bantul, VIVA – Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) bersama Kelompok Tani Ngudi Rejeki 1 Bantul dan PT Indoraya Mitra Persada 168 menggelar panen raya di Desa Sumber Mulyo Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Panen dilakukan di lahan petani yg menggunakan pupuk hayati cair Azosplant produksi IMP168.

Baca Juga:
DPR Dorong Pengawasan Impor Gula Rafinasi Diperketat buat Kesejahteraan Petani

Ketua Umum Intani Guntur Subagja Mahardika mengatakan, organisasinya mengajak petani ubah mindset buat kembali ke cara bertani lokal yg ramah lingkungan. Petani dilatih pertanian terpadu & organik dgn mengolah limbah ternak jadi kompos.

"Kami komitmen dukung petani & pemerintah wujudkan kemandirian pangan nasional," tegas Guntur, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Baca Juga:
Road to Pertamina Eco RunFest 2025, Pertamina Ajak Masyarakat Berkolaborasi Bangun Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan

Menurut Guntur, kerja sama Intani-IMP168 bertujuan atasi masalah petani & dukung swasembada pangan, prioritas pemerintah Prabowo Subianto. "Azosplant hasilnya makin bagus," ujarnya.

Sudaryono, Ketua Kelompok Tani Ngudi Rejeki 1, mengaku sejak pakai pupuk organik Azosplant & bimbingan Intani, lahan yg rusak akibat pupuk kimia jadi subur lg.

Baca Juga:
Penyangga Denyut Ekonomi Bahodopi

"Dengan Azosplant, produksi padi naik & bulirnya padat. Tanahnya gembur, subur, bahkan banyak cacing sekarang," kata Sudaryono.

Kelompok Tani Ngudi Rejeki 1 udah 2 tahun tanam padi & jagung organik tanpa pupuk kimia. Hasilnya, lahan makin subur & panen melimpah.

Perwakilan IMP168 Atmaja menjelaskan, perusahaan fokus kembangkan pupuk organik berbahan lokal. IMP168 jga berinovasi di bidang pembibitan & teknologi pertanian seperti drone.

Halaman Selanjutnya
Para petani Kelompok Tani Ngudi Rejeki 1 sejak dua tahun lalu menerapkan budidaya padi dan jagung secara organik…

MEMBACA  Judul yang sudah diperbaiki dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia: "Seskab Tercatat Tidak Hadir" (Penulisan disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memiliki tampilan visual yang rapi.)