Jakarta (ANTARA) – Tentara Indonesia sedang menerapkan keamanan di Papua dengan “pendekatan pintar” yang menggabungkan kekuatan proporsional dan program-program berfokus masyarakat, kata seorang pejabat tinggi pada hari Selasa.
Kolonel Donny Pramono, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, mengatakan strategi ganda ini telah meningkatkan keamanan di lapangan sambil membantu merangsang perekonomian lokal dan memperkuat kesejahteraan publik.
Di bidang keamanan, TNI terus mengerahkan personil di seluruh Papua dan memperluas operasi selain perang (OMSP).
“Tugas-tugas OMSP ini termasuk misi pengamanan perbatasan RI-PNG, perlindungan aset vital nasional, pengamanan pulau-pulau terluar yang berpenghuni, dan memberikan pengamanan VVIP,” ujar Pramono.
Pilar kedua dari pendekatan ini berfokus pada pembangunan wilayah melalui program masyarakat seperti inisiatif pembangunan desa TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa), pembangunan sarana air bersih, dan pembukaan lahan pertanian untuk penggunaan lokal.
Pramono menyatakan strategi ini memperkuat kepercayaan masyarakat dengan menunjukan kehadiran pemerintah melalui TNI, yang memberikan dukungan keamanan dan ekonomi.
Pendekatan ini bertujuan untuk membangun kepercayaan, memperluas akses ke layanan dasar, dan mendorong stabilitas jangka panjang,” katanya, menambahkan bahwa langkah-langkah ini akan terus dilakukan untuk mempertahankan lingkungan yang aman dan kondusif di Papua.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya mengatakan TNI akan menerapkan “pendekatan pintar” untuk mempertahankan keamanan di wilayah tersebut.
“Kami akan mengerahkan pasukan di Papua dan menggunakan metode yang disebut pendekatan pintar, yang menggabungkan pendekatan lunak, pendekatan teritorial, dan pendekatan keras yang melibatkan operasi taktis,” ujarnya setelah rapat dengan Komisi I DPR pada 24 November.
Dia mengatakan komponen lunak atau teritorial terdiri dari kegiatan-kegiatan berfokus kemanusiaan yang dirancang untuk mendukung komunitas.