PEKANBARU – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berinovasi untuk meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan. Yang terbaru, PHR menjalankan rencana pengembangan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Minas Tahap-1 di sumur-sumur tua di Lapangan Minas. Tujuannya agar produksi minyak bisa naik secara signifikan. Lapangan Minas ini menghasilkan Sumatra Light Crude, yaitu minyak mentah ringan dengan kadar logam dan sulfur yang rendah.
Sr. Engineer Petroleum Pertamina Hulu Rokan (PHR), Kaisar Agus Dely Putra, mengatakan saat ini PHR sedang melakukan peremajaan fasilitas dan persiapan lain untuk kelancaran proyek CEOR. Proyek ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2025.
"Penambahan produksi minyak diperkirakan baru akan terlihat sekitar Juni 2026, atau sekitar 6 bulan setelah injeksi kimia dilakukan," kata Kaisar di Lapangan Minas, Blok Rokan, Kamis (17/10).
Kaisar menambahkan, dengan metode CEOR, proyeksi tambahan produksi minyak di Lapangan Minas bisa mencapai 2.800 barel per hari (bph). Hal ini akan mendukung peningkatan produksi di Zona Rokan, yang menjadi salah satu tulang punggung ketahanan energi nasional.
Lebih lanjut Kaisar menjelaskan, PHR menggunakan teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery) untuk mengambil minyak sisa di dalam reservoir yang tidak dapat diproduksi dengan metode primary dan secondary recovery. Potensi peningkatan produksinya masih sangat besar.
"Proses EOR dapat menghasilkan sekitar 16% dari minyak yang ada di reservoir. Untuk itu, diperlukan teknologi yang disebut CEOR," pungkasnya.