Penemuan Terbaru: Situs Kerajaan Mesir Kuno di Gunung Sinai

Translate to Indonesian: Penemuan Terbaru: Situs Kerajaan Mesir Kuno di Gunung Sinai

loading…

Reruntuhan Kerajaan Mesir Kuno berusia 3.500 tahun di Tel Habwa Sinai Utara. (Foto: Arkeonews)

JAKARTA – Para arkeolog menemukan reruntuhan sisa Kerajaan Mesir Kuno berusia 3.500 tahun di situs Tel Habwa Sinai Utara.

Kerajaan ini terletak di dekat Gerbang Timur Mesir, yang didirikan menggunakan batu bata lumpur untuk menampung pasukan Mesir kuno, dan mungkin bahkan keluarga kerajaan, pada masa pemerintahan Thutmose III (1479 hingga 1425 SM).

Arkeonews melansir, Rabu (8/5/2024), artefak kerajaan ini kemungkinan peninggalan Firaun Thutmose Agung. Ia diyakini telah memerintah dari tahun 1479 SM hingga kematiannya pada usia 56 tahun pada 1425 SM. Ia dianggap sebagai salah satu komandan militer terhebat dalam sejarah, yang telah membantu Kerajaan Mesir tumbuh secara maksimal melalui serangkaian kampanye yang sukses.

Ekspedisi militer pada zaman dahulu selalu dilakukan oleh raja-raja Mesir kuno terutama ke Mediterania timur pada saat itu. Gurun Sinai menjadi salah satu jalur reguler pasukan Mesir untuk mencapai kawasan ini. Situs ini jelas penting secara strategis untuk perumahan dan perbekalan pasukan saat mereka melakukan perjalanan melalui Sinai dalam perjalanan untuk kampanye militer.

“Kemungkinan besar bangunan ini pernah digunakan sebagai tempat peristirahatan kerajaan karena perencanaan arsitektur bangunan tersebut dan kelangkaan pecahan tembikar di dalamnya,” kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dalam pernyataannya.

Misi Arkeologi Mesir, yang beroperasi di Situs Arkeologi Tel Habwa (Tharo), menemukan penemuan ini selama penggalian sebagai bagian dari Proyek Pengembangan Sinai.

Gaya arsitektur bangunan di Sinai serta desain dari pecahan pajangan yang terdapat didalamnya meyakinkan bahwa bangunan tersebut dahulu digunakan sebagai tempat peristirahatan Kerajaan. Menurut peneliti, Firaun mungkin menggunakan fasilitas tersebut selama kampanye militernya untuk memperluas kerajaan Mesir ke timur.

MEMBACA  Kesinambungan kelapa sawit kunci untuk mencapai tujuan keamanan energi: Ombudsman

Tata letak bangunan terdiri dari dua aula persegi panjang yang berurutan, bersama dengan beberapa ruangan yang bersebelahan. Pintu masuk utama yang terletak di sisi utara mengarah ke aula pertama yang diapit oleh tiga tiang batu kapur.

Aula pertama terhubung ke aula lain yang lebih kecil melalui pintu di sisi timur dan barat. Aula yang lebih kecil ini memiliki dua kolom batu kapur di tengahnya, dan pintu masuknya ditandai dengan ambang batu. Aula kedua menghubungkan dua ruangan yang menghadap timur dan barat dan dicapai melalui pintu masuk yang saling berhadapan.

Penanggalan bangunan tersebut ditentukan melalui analisis lapisan stratigrafi, pecahan tembikar yang ditemukan di dekatnya, dan penemuan dua burung bangau bertuliskan nama Thutmose III. Profesor Ramadan Helmy, Direktur Wilayah Arkeologi Sinai Utara dan Kepala Misi memastikan pekerjaan arkeologi di situs tersebut juga menemukan sejumlah penguburan, yang menunjukkan bahwa situs tersebut digunakan sebagai pemakaman pada periode selanjutnya dalam sejarah Mesir kuno.

MG/Maulana Kusumadewa Iskandar

(msf)