Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menekankan bahwa pendidikan tinggi harus memberikan dampak positif pada pembangunan nasional.
Kebijakan pendidikan tinggi harus mendukung Asta Cita yang diluncurkan pemerintah untuk mengatasi tantangan saat ini dan di masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa kementerian kami menjadikan pendidikan tinggi sebagai agen pembangunan ekonomi, memberikan dampak positif bagi masyarakat di masa depan,” ujar Brodjonegoro pada hari Jumat.
Beliau menyatakan bahwa kementerian bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui perbaikan kebijakan pendidikan tinggi.
Beliau juga mencatat bahwa kementerian sedang berupaya mencapai misi kedua Asta Cita, yang fokus pada penguatan sistem pertahanan dan keamanan sambil meningkatkan kemandirian nasional.
Selain itu, kementerian diberi tugas untuk mencapai misi keempat, yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan, serta misi kelima, yang menekankan pada hilirisasi dan industrialisasi.
Untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, kementerian memainkan peran kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui lumbung pangan desa, regional, dan nasional. Kementerian juga sedang mendirikan sekolah unggulan terpadu di provinsi-provinsi dan merenovasi sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Sementara itu, Wakil Menteri Fauzan menekankan bahwa program-program kementerian menggabungkan aspek keberlanjutan. Fauzan menyatakan bahwa struktur kementerian, termasuk staf dan sumber daya, harus disesuaikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.
“Manfaat masyarakat yang mendukung Asta Cita merupakan prioritas utama bagi perguruan tinggi,” kata Fauzan.
Berita terkait: Kementerian Pendidikan akan mengevaluasi program Kampus Mandiri
Berita terkait: Belajar pemrograman, kecerdasan buatan untuk mempersiapkan siswa menghadapi era digital: menteri
Penerjemah: Sean Filo Muhamad, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025