Pendekatan sosial dapat mengakhiri stigma terhadap penyandang disabilitas: Komnas Perempuan

Masalah disabilitas bukanlah masalah karena individu tersebut memiliki keterbatasan, tetapi karena lingkungan dan pandangan masyarakat dalam menanggapi keberadaan orang-orang dengan disabilitas. Jakarta (ANTARA) – Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengatakan bahwa pendekatan sosial adalah kunci untuk menghilangkan stigma yang mengelilingi orang-orang yang hidup dengan disabilitas karena pendekatan ini memprioritaskan adaptasi lingkungan dan pandangan masyarakat.

Pada acara “Fakta Perempuan dengan Disabilitas” yang diikuti dari sini pada hari Jumat, komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad menjelaskan bahwa pendekatan sosial menganggap keterbatasan orang-orang yang hidup dengan disabilitas sebagai sesuatu yang harus diakui dan diakomodasi oleh keluarga dan masyarakat.

“Model pendekatan sosial menganggap bahwa masalah disabilitas bukanlah masalah karena individu tersebut memiliki keterbatasan, tetapi karena lingkungan dan pandangan masyarakat dalam menanggapi keberadaan orang-orang dengan disabilitas,” terangnya.

Dia juga mengatakan bahwa melalui pendekatan sosial, stigma yang mengelilingi orang-orang yang hidup dengan disabilitas dapat perlahan-lahan dihilangkan karena adanya advokasi dan edukasi yang lebih besar yang ditujukan kepada masyarakat dan keluarga.

Fuad mencatat bahwa advokasi dan edukasi meliputi informasi tentang keterbatasan kemampuan, hambatan lingkungan, dan hambatan sosial yang dimiliki setiap orang dengan disabilitas.

Dengan pendekatan ini, masyarakat dan keluarga dapat lebih memahami bagaimana cara mengakomodasi dan beradaptasi dengan keterbatasan dan hambatan yang dihadapi oleh orang-orang dengan disabilitas.

Model pendekatan sosial juga dapat membantu orang-orang dengan disabilitas mengembangkan potensi mereka sehingga mereka dapat menuju kepada kemandirian dari waktu ke waktu,” tambahnya.

Dia melanjutkan, “Model pendekatan ini jelas berbeda dari model-model sebelumnya yang menganggap masalah disabilitas sebagai kutukan yang menempatkan orang-orang dengan disabilitas dalam posisi tak berdaya atau di mana mereka membutuhkan kompensasi seumur hidup.”

MEMBACA  Pekerja Boeing akan memberikan suara terhadap penawaran kenaikan gaji 35%

“Yang kami edukasi adalah bahwa kita sekarang berada di era model pendekatan sosial sehingga setiap individu, termasuk orang-orang dengan disabilitas, memiliki hak yang sama dengan warga lain untuk mengembangkan kapasitas mereka,” katanya.

Berita terkait: Komnas Perempuan mendesak kandidat untuk memperjuangkan hak-hak pekerja rumah tangga

Berita terkait: Komisi meminta gerakan bersama untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan

Penerjemah: Hana Dewi, Raka Adji

Editor: Rahmad Nasution

Hak cipta © ANTARA 2024