Padang, Sumatera Barat (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan pemerintah memprioritaskan pemulihan layanan pendidikan di kabupaten terdampak banjir dan tanah longsor agar kegiatan belajar dapat berlangsung dengan aman dan layak.
“Kami memberikan bantuan untuk kebersihan sekolah agar prosesnya bisa lebih cepat dan ditangani tim yang kompeten,” ujar Mu’ti di Padang, Kamis.
Ia menambahkan, kementerian terus mendistribusikan materi belajar darurat serta dukungan bagi guru dan siswa yang terdampak bencana.
Per 4 Desember 2024, kementerian telah menyalurkan bantuan awal ke daerah terdampak di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Bantuan tersebut meliputi dana operasional darurat senilai Rp6,4 miliar, santunan untuk siswa dan guru meninggal atau dirawat senilai Rp293 juta, serta penyaluran perlengkapan sekolah, perlengkapan keluarga, tenda sekolah darurat, tiga unit Starlink, dan paket snack anak.
Upaya pemulihan pendidikan ini sejalan dengan rencana pemerintah yang lebih luas untuk memulai rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyatakan target pemulihan untuk kawasan terdampak ditetapkan 100 hari, didukung dengan timeline satu tahun untuk memastikan pemantauan publik yang transparan.
“Tahap rehabilitasi dan rekonstruksi sedang disiapkan. Targetnya 100 hari, dengan timeline satu tahun agar masyarakat dapat memantau kemajuan yang terukur,” kata Pratikno.
Pemerintah menekankan bahwa semua kementerian dan lembaga bekerja untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi selama fase tanggap darurat dan upaya pemulihan dapat berjalan secepatnya.
Berita terkait: Menteri minta dukungan daerah untuk provinsi di Sumatra terdampak banjir
Berita terkait: Wapres Gibran tinjau kawasan terdampak banjir di Sumatra
Berita terkait: Prabowo setujui tambahan dana darurat untuk Sumatra terdampak banjir
Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025