Pemerintah Siapkan Siswa Sekolah Rakyat untuk Bekerja ke Luar Negeri

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Sosial sedang mempersiapkan siswa-siswa di Sekolah Rakyat dengan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. Ini termasuk bagi mereka yang bercita-cita menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin bahwa inisiatif ini dijalankan bersama Kementerian Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk memperkuat pendidikan vokasi dan pelatihan pra-kerja.

“Kami ingin memastikan siswa Sekolah Rakyat tidak hanya mendapat pendidikan formal, tapi juga keahlian kerja. Bagi yang mau kerja di luar negeri, akan ada pelatihan tambahan, khususnya dalam kemampuan bahasa dan keahlian teknis,” ujar Menko Yusuf.

Menurut dia, saat ini terdapat 166 Sekolah Rakyat yang beroperasi di berbagai daerah, meliputi tingkat SD, SMP, dan SMA. Sekitar 6.700 siswa saat ini terdaftar di program tingkat SMA, dengan angkatan pertama diperkirakan lulus pada tahun 2028.

Setelah lulus, siswa akan dibimbing sesuai minat dan bakat mereka.

“Bagi yang berencana lanjut ke universitas, kami akan bantu sampai mereka mendaftar ke perguruan tinggi. Sementara yang ingin bekerja akan didukung lewat pendidikan vokasi yang ditingkatkan,” jelasnya.

Kemensos juga akan berkolaborasi dengan P2MI untuk mengintegrasikan modul belajar khusus tentang kesiapan menjadi pekerja migran ke dalam kurikulum Sekolah Rakyat.

Menteri Yusuf berharap program ini dapat membantu siswa memahami baik peluang maupun tantangan bekerja di luar negeri dengan aman dan legal.

Kolaborasi ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi siswa yang tertarik bekerja ke luar negeri agar dapat diarahkan ke jalur pendidikan yang sesuai dan sertifikasi yang diakui internasional.

“Dengan peta jalan pelatihan dan penempatan dari P2MI, kita bisa siapkan siswa sejak dini untuk menjadi pekerja yang terampil dan kompeten, serta bersaing di pasar kerja internasional,” kata Yusuf.

MEMBACA  Komitmen PGN dalam Mendukung Pembangunan Desa Tertinggal

Program Sekolah Rakyat adalah salah satu inisiatif andalan Presiden Prabowo untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Inisiatif ini mengintegrasikan beberapa program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan, termasuk Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makanan Bergizi Gratis (MBG), kartu kesehatan nasional, Koperasi Merah Putih, dan pembangunan tiga juta unit rumah.

Untuk meningkatkan kualitas belajar, Kemensos berencana melengkapi sekolah-sekolah tersebut dengan fasilitas modern seperti layar interaktif, akses internet cepat, laptop, dan seragam standar untuk guru dan pengajar.