Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan pada Selasa bahwa mereka akan mengirim tim ke Papua untuk menyelidiki kasus meninggalnya seorang wanita hamil beserta janinnya setelah beberapa rumah sakit diduga menolak merawatnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Widyawati, mengatakan bahwa penyelidik dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Rujukan akan bekerjasama dengan pemerintah setempat.
Rumah sakit yang terbukti melanggar prosedur bisa dikenai sanksi.
“Penolakan pasien merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Kesehatan dan dapat berujung pada tuntutan pidana,” ujarnya di Jakarta.
Dia menambahkan bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah berulang kali mengingatkan rumah sakit untuk tidak menolak pasien dan harus mengutamakan keselamatan daripada masalah administrasi.
Irene Sokoy, wanita hamil dari Desa Hobong di Sentani, Jayapura, meninggal bersama bayinya pada dini hari 17 November setelah diduga ditolak oleh empat rumah sakit di kota dan kabupaten Jayapura.
Gubernur Papua, Mathius Fakhiri, mengatakan pada Sabtu bahwa ia menerima laporan bahwa Sokoy meninggal sekitar pukul 5 pagi tanggal 17 November karena diduga adanya kelalaian dari beberapa rumah sakit.
Dia menyatakan bahwa kasus ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap sistem kesehatan mereka.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk melakukan audit terhadap semua rumah sakit di Papua menanggapi insiden ini.
“Presiden memerintahkan audit internal segera untuk menemukan akar masalahnya. Semua rumah sakit akan dipanggil, bersama pejabat kesehatan provinsi dan kabupaten, serta perwakilan rumah sakit swasta,” kata Tito di Istana Presiden pada Senin.
Dia mengatakan pemerintah bertujuan untuk mengidentifikasi kegagalan sistemik dan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Pejabat kesehatan setempat mengatakan mereka juga akan meninjau ulang prosedur tanggap darurat, sistem rujukan, dan kapasitas di fasilitas perawatan kritis.
Kasus ini telah menimbulkan kemarahan publik di Papua, di mana akses ke layanan kesehatan masih belum merata dan layanan darurat seringkali kekurangan sumber daya.
Kelompok advokasi mendesak pemerintah untuk memperkuat pengawasan terhadap rumah sakit dan meningkatkan mekanisme akuntabilitas, terutama di daerah terpencil di mana angka kematian ibu masih tinggi.