Mekanisme penambahan anggaran Rp50 triliun (sekitar USD3 miliar) untuk Program Makan Gratis sedang disiapkan melalui peraturan presiden, kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
“Kami sedang menyiapkan mekanisme (untuk anggaran tambahan) terlebih dahulu untuk mempercepat implementasi program ini,” ujar Hindayana di sini pada Jumat.
Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto melihat perlunya memperluas cakupan penerima manfaat program makan gratis, sehingga percepatan diperlukan.
“Setiap kali presiden mengunjungi setiap daerah (untuk meninjau pelaksanaan program), beliau merasa prihatin karena sebenarnya ada lebih banyak (orang) yang bisa menerima manfaat tersebut. Oleh karena itu, percepatan memang diperlukan,” jelas Hindayana.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah terus menyusun peraturan presiden untuk mempercepat implementasi program makan gratis, dengan target mencapai 82,9 juta orang Indonesia pada tahun 2029.
Terkait berita: Prabowo, Gates review free meals program at school
Ia menyatakan bahwa regulasi tersebut nantinya akan berisi strategi, jumlah sekolah yang terlibat, manajemen, Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan tanggung jawab masing-masing kementerian terkait.
“Regulasi ini harus diformulasikan karena ini adalah program prioritas, yang sangat mendesak dan penting (untuk segera dilaksanakan),” tegas Hasan.
Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan Program Makanan Bergizi Gratis pada 6 Januari 2025, sebagai salah satu program utama Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024–2029 mereka.
Melalui program ini, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak di bawah lima tahun, ibu hamil, ibu menyusui, dan siswa hingga tingkat sekolah menengah atas.
Pemerintah telah mengalokasikan Rp71 triliun (USD4,1 miliar) untuk program ini, dengan target 17,9 juta penerima manfaat tahun ini.
Terkait berita: Prabowo, Bill Gates set to discuss free meals program
Penerjemah: Lintang Budiyanti Prameswari, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025