Jakarta (ANTARA) – Indonesia mempercepat pembangunan hunian sementara di tiga provinsi terdampak bencana di Sumatra. Tujuannya untuk menyediakan tempat tinggal cepat bagi puluhan ribu keluarga yang mengungsi akibat banjir dan tanah longsor, menurut Kementerian Pekerjaan Umum.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan percepatan hunian sementara merupakan bagian penting dari fase tanggap darurat dan jembatan menuju pemulihan jangka panjang. Kementerian berkoordinasi erat dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar pembangunan sesuai rencana nasional.
“Pengembangan hunian sementara dilakukan di bawah arahan BNPB. Saat ini, lokasi prioritas mencakup Aceh Tamiang dan Bener Meriah, di mana kesiapan lahan sudah dipastikan dan koordinasi dengan pimpinan daerah terus berjalan,” ujar Dody dalam rapat koordinasi daring Satgas Pemulihan Pasca Bencana untuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Selasa.
Melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Strategis, kementerian memacu pembangunan bersama BUMN konstruksi untuk memenuhi kebutuhan dasar selama masa pemulihan. Data per 28 Desember 2025 mencatat 47.149 rumah rusak berat di ketiga provinsi.
Dari jumlah tersebut, 29.542 rumah (sekitar 62,7%) ditangani melalui pembangunan hunian sementara, sementara 17.057 unit masuk skema Bantuan Tunai Perumahan Sementara (Dana Tunggu Hunian).
Aceh menanggung kerusakan terberat dengan 38.169 rumah rusak berat. Pemerintah membangun 28.236 unit sementara (sekitar 74% dari total), dan 9.996 rumah tangga mendapat bantuan tunai.
Di Aceh Tamiang, pembangunan telah memasuki fase inti di lahan komplek dewan daerah dan area kantor bupati. Satu blok berisi 12 unit modular telah menyelesaikan kerangka struktur, dengan pemasangan atap dan dinding sedang berlangsung.
Pondasi blok kedua telah selesai, dan pekerjaan blok ketiga telah dimulai. Tujuh blok yang dirancang untuk 336 orang ditargetkan selesai pada Januari 2026.
Di Sumatera Utara, 876 dari 6.322 rumah rusak ditangani via hunian sementara, sementara sebagian besar lainnya dapat bantuan tunai. Sumatera Barat merencanakan 430 unit sementara untuk 2.658 rumah rusak beratnya.
Semua hunian sementara dilengkapi dapur umum, area cuci, musala, dan fasilitas sanitasi. Sistem modular digunakan agar konstruksi lebih cepat, aman, dan langsung dapat dihuni.
Berita terkait: Pemerintah RI tawarkan bantuan tunai untuk korban banjir dan longsor di Sumatra
Berita terkait: Pemerintah RI percepat pemulihan pasca bencana di Sumatra meski masa liburan
Penerjemah: Aji Cakti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025