Jakarta (ANTARA) – Pemerintah menyatakan Indonesia terus mendorong upaya tanggap darurat dan pemulihan pascabencana setelah banjir bandang dan tanah longsor yang mematikan melanda sebagian Sumatra, meski negara memasuki masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan pihak berwenang tetap sepenuhnya bergerak untuk mendukung masyarakat terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Dia menekankan bahwa penanganan bencana tidak akan melambat selama masa peralihan akhir tahun.
“Kami hadir di Aceh untuk memastikan langkah-langkah darurat dan pemulihan yang dipercepat tetap berjalan menjelang periode akhir tahun. Semua pihak terus bekerja dan membantu masyarakat terdampak bencana,” ujar Pratikno dalam sebuah pernyataan.
Dia mencatat bahwa 13 kabupaten dan kota di ketiga provinsi tersebut secara resmi telah berpindah dari fase tanggap darurat ke tahap pemulihan.
Transisi ini mencakup empat kabupaten dan kota di Provinsi Aceh, lima di Sumatra Utara, dan empat di Sumatra Barat.
Namun, Pratikno menyebut Aceh masih dalam keadaan siaga tinggi, dengan 11 kabupaten memperpanjang status tanggap darurat mereka untuk memastikan kebutuhan mendesak seperti makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan terpenuhi sepenuhnya.
“Semua ini dilakukan agar langkah darurat untuk warga dapat dilaksanakan secara optimal dan daerah benar-benar siap memasuki fase pemulihan,” jelasnya.
Menteri menambahkan, kemajuan dalam membangun perumahan sementara dan permanen menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat pemulihan, bahkan selama masa liburan.
Di Aceh, Kabupaten Pidie Jaya telah memulai pembangunan perumahan sementara bagi warga yang mengungsi. Enam kabupaten lainnya — Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Bireuen — sedang menyiapkan lahan dan membuka jalan akses ke lokasi perumahan.
Dua kabupaten tambahan, Aceh Timur dan Nagan Raya, masih mengidentifikasi lahan yang cocok untuk relokasi dan rekonstruksi.
Di Sumatra Utara, empat wilayah — Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, dan Langkat — telah memulai pembangunan baik tempat penampungan sementara maupun rumah permanen.
Sementara itu, di Sumatra Barat, lima kabupaten sedang membangun perumahan sementara: Pesisir Selatan dengan delapan unit, Lima Puluh Kota dengan tiga pasang rumah, Padang Pariaman dengan tujuh pasang atau 17 unit, Tanah Datar dengan satu pasang, dan Agam dengan dua pasang.
Berita terkait: Aceh prioritaskan pemulihan konektivitas untuk percepat pemulihan
Berita terkait: Indonesia cairkan bantuan bencana $2,1 juta untuk tenaga pendidik
Penerjemah: Anita, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025