Pemerintah RI Fokus pada Upaya Anti-Malaria di Papua Amid Lonjakan Kasus

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan Indonesia memprioritaskan upaya penghapusan malaria di Papua mengingat tingginya kasus di daerah tersebut.

Direktur Penyakit Menular dari kementerian, Ina Agustina Isturini, mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis bahwa 93 persen atau 508.120 dari total kasus malaria di Indonesia dilaporkan berasal dari provinsi Papua.

Kementerian melakukan beberapa upaya untuk menghilangkan malaria di Papua, termasuk memasukkan skrining malaria ke dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG).

“Ini (CKG) salah satu pintu masuk. Kami menyediakan lebih banyak skrining,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan juga menambah jumlah kader yang bertugas melakukan tes malaria dan memberikan obat langsung ke pasien.

Selain itu, kementerian bekerja sama dengan sektor swasta untuk perbaikan lingkungan dan pengendalian vektor.

Upaya perbaikan lingkungan bertujuan mengubah kondisi agar tidak mendukung perkembangbiakan vektor malaria, yaitu nyamuk Anopheles betina, dan mengurangi kontak antara manusia dan nyamuk.

Kementerian juga akan berkolaborasi dengan Papua Nugini untuk penghapusan malaria, mengingat negara tersebut berbatasan dengan provinsi Papua.

Kerjasama ini akan diperkuat menjelang Pertemuan Pimpinan Asia Pasifik tentang Penghapusan Malaria 2025 di Bali pada 16–17 Juni, yang akan dihadiri Menteri Kesehatan Papua Nugini, Elias Kapavore.

Dalam pertemuan itu, Kementerian Kesehatan juga akan memperkuat komitmen gubernur provinsi Papua dan kepala daerah lain untuk penghapusan malaria.

Pertemuan ini adalah platform regional untuk mempercepat pemberantasan malaria di Asia-Pasifik.

Penerjemah: Tri Meilani, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Ririe Fairus Mengungkap Alasan Memaafkan Ayus dan Nissa Sabyan