Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendikstek) Fauzan mendorong transformasi pendidikan seni akademik dan non-akademik di Indonesia untuk membantu universitas seni menghadapi tantangan modern dan meningkatkan seni Indonesia di panggung global.
“Universitas seni harus bisa menggabungkan kekuatan tradisi dengan potensi teknologi. Inovasi dalam tata kelola, kurikulum, dan kolaborasi adalah kunci agar lulusan kita tetap relevan di dunia internasional,” kata Fauzan dalam pernyataannya pada Rabu.
Dengan berkembangnya kecerdasan buatan, Fauzan menekankan bahwa lembaga seni tidak hanya harus menjaga kualitas akademik tetapi juga berinovasi dalam manajemen institusi dan pengembangan sumber daya.
Ia mengajak para pemangku kepentingan dari perguruan tinggi, pemerintah daerah, industri kreatif, dan masyarakat luas untuk bersama-sama mendukung transformasi universitas seni.
“Presiden Prabowo dan Menteri Brian sangat menekankan diplomasi budaya dan seni Indonesia. Kita semua harus bergerak bersama agar transformasi ini membawa manfaat nyata bagi bangsa dan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ekonomi kreatif menyumbang Rp1.300 triliun terhadap PDB nasional pada 2023, dengan subsektor seperti seni rupa, pertunjukan, dan kerajinan turut berperan penting dalam pertumbuhan tersebut.
Bersamaan dengan itu, Indonesia sedang mengalami transformasi digital yang cepat, di mana teknologi membuka peluang baru bagi karya seni untuk memasuki pasar global.
Menanggapi hal ini, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Wayan Adnyana, menegaskan bahwa transformasi institusi sangat penting untuk membangun ekosistem seni yang kompetitif.
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, yang telah dimulai ISI melalui kemitraan dengan pelaku industri kreatif dan pengembangan program internasional, termasuk kerja sama dengan Polandia.
“Kami ingin karya mahasiswa dan dosen tidak hanya dipamerkan di dalam negeri tetapi juga menjadi bagian dari dialog seni global,” ujar Adnyana.
*Penerjemah: Sean, Azis Kurmala
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*