Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bergerak cepat untuk merespons tanah longsor di Tana Toraja.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan cepat merespons bencana tanah longsor yang melanda Desa Manggau dan Lembang Randan Batu di Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, pada Sabtu (13 April) malam. “Kami memaksimalkan semua potensi untuk memberikan bantuan dan evakuasi. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial telah berangkat ke daerah yang terdampak tanah longsor,” kata Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin di sini pada hari Minggu.

Baharuddin mengungkapkan belasungkawa atas tanah longsor yang menewaskan 18 orang dan menyebabkan dua orang lainnya hilang. Ia juga telah berangkat ke Kabupaten Tana Toraja untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Selain itu, kepala BPBD Sulawesi Selatan dan Dinas Sosial serta tim dari Forum Koordinasi Kepemimpinan Daerah juga telah berangkat ke daerah yang terdampak bencana.

“Atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Sulawesi Selatan, kami menyampaikan duka cita yang mendalam bagi saudara-saudara kita yang terdampak di Tana Toraja,” ujarnya.

Menurut laporan dari BPBD Sulawesi Selatan, tanah longsor terjadi pada Sabtu (13 April) sekitar pukul 23.00 WITA. Di Desa Palangka, Manggau, 14 jenazah warga yang menjadi korban bencana telah dibawa ke Rumah Sakit Lakipadada. Dua warga yang selamat dari tanah longsor dalam kondisi kritis, sementara dua lainnya masih hilang.

Sementara itu, di Desa Lembang Randan Batu, empat warga tewas. Dengan demikian, jumlah korban meninggal akibat tanah longsor mencapai 18 orang.

Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel menyatakan bahwa tim penyelamat terus melanjutkan misi pencarian untuk menemukan korban yang masih hilang. Menurut informasi yang diterimanya, para penyelamat menghadapi masalah untuk mencapai area bencana di tengah kondisi cuaca dan tanah yang tidak stabil.

MEMBACA  Potensi Cryptocurrency untuk Mendorong Inklusi Keuangan yang Lebih Merata

Untuk keamanan mereka sendiri, tim gabungan SAR terus waspada terhadap situasi saat mencari dua warga yang masih hilang, tambahnya.