Pemerintah Provinsi Jawa Barat Memulai Komitmen dan Tindakan untuk Mengurangi Sampah ke TPPAS Sarimukti

TPPAS Sarimukti. Foto: Source for JPNN.

Jumat, 04 Oktober 2024 – 21:21 WIB

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Pemda Kabupaten/Kota di Bandung Raya mengambil inisiasi pengurangan volume sampah ke TPPAS Sarimukti yang hampir overload.

Saat ini volume sampah yang sangat besar dari wilayah Bandung Raya yang masuk ke TPPAS Sarimukti, hariannya sekitar 3000 m³. Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan, pada akhir Tahun 2024 ini Sarimukti diprediksi akan kembali penuh. Hal ini berdasarkan pada lahan eksisting yang tersisa serta sampah eksisting yang masuk.

“Apabila hal ini dibiarkan, maka diprediksi dengan jumlah pengiriman sampah yang sangat besar tersebut, akhir 2024 Sarimukti bisa overload,” kata Sekda Herman, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/10).

Pemprov Jabar bersama Pemda Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi, sebagai pengguna TPPAS Sarimukti membuat komitmen bersama untuk melakukan aksi nyata pengurangan, pemilahan, dan pemanfaatan sampah pada Kamis (3/10) kemarin.

Isi dari komitmen tersebut diantaranya adalah, pengurangan jumlah sampah sejak dari sumbernya, yakni mendorong semakin masifnya rumah tangga yang melakukan pemilahan.

Kemudian mendorong jumlah RW yang berkolaborasi dengan Bank Sampah, serta mendorong berbagai jenis metoda pengurangan sampah organik, seperti penggunaan magot dan komposting.

“Para Bupati dan Walikota juga berkomitmen untuk menggerakkan para Camat, Lurah dan Kades-nya masing-masing untuk melakukan diseminasi dan aksi program zero food waste di tingkat keluarga mulai tanggal 7 November 2024, serta melaporkan hasilnya secara rutin. Begitu pula di perkantoran, akan dieksekusi langsung program zero food waste,” ujar Herman.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Pemda Kabupaten/Kota di Bandung Raya mengambil inisiasi pengurangan volume sampah ke TPPAS Sarimukti.

MEMBACA  Presiden baru Taiwan meminta Tiongkok untuk menghentikan ancaman, 'menghadapi kenyataan' keberadaan Taipei.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News

Tinggalkan komentar