Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, menyerukan kepada komunitas bisnis dari Indonesia dan Korea Selatan untuk memanfaatkan sepenuhnya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA).
“Kami mendorong semua pelaku usaha untuk mengambil keuntungan penuh dari IK-CEPA,” ujarnya saat memberikan sambutan di Forum Kemitraan Ekonomi Korea-Indonesia di Jakarta pada Selasa.
Dia menekankan bahwa IK-CEPA, yang berlaku sejak 1 Januari 2023, menghapus tarif untuk lebih dari 90 persen barang dan memperluas kerja sama di bidang strategis seperti jasa, investasi, dan hak kekayaan intelektual.
Indonesia dan Korea Selatan juga memiliki dua kerangka kerja sama dagang lain: Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Korea (AKFTA) yang berlaku sejak 1 Juli 2007, dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang mulai berlaku pada 2 Januari 2023.
“Saya rasa ini adalah kesempatan emas di mana kalian bisa mendapatkan lebih banyak manfaat dari perjanjian dagang yang sudah ada di depan mata,” tegasnya.
Menurut Kementerian Perdagangan, AKFTA menyumbang 88 persen ekspor Indonesia ke Korea Selatan pada 2023 dan 2024.
Total perdagangan antara kedua negara pada 2024 mencapai sekitar US$20 miliar. Dalam lima tahun terakhir, volume perdagangan keduanya tumbuh sekitar 9,8 persen.
Di sisi investasi, Korea Selatan menanamkan modal sekitar US$2,9 miliar di Indonesia pada 2024.
Meski angkanya impresif, Esti yakin masih ada potensi besar untuk memperkuat perdagangan. Ia pun mendorong pelaku bisnis untuk memanfaatkan ketiga perjanjian dagang yang ada.
“Saya minta semua pemangku kepentingan untuk bergerak maju bersama dengan aksi nyata dan semangat kolaborasi,” katanya.
“Saya tahu menjalan bisnis tidak mudah, saya mengerti. Tapi kami berusaha memberikan ekosistem yang tepat agar bisnis bisa terus berkembang,” tambanya.
Berita terkait: Indonesia’s Danantara explores ties with Korean entertainment
Berita terkait: Indonesia intensfying use of various schemes for trade with S Korea
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025