Jakarta (ANTARA) – Pemerintah pusat akan mendirikan pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 50 megawatt (MW) tahun ini untuk memasok listrik ke ibu kota baru Nusantara di Kalimantan Timur.
Dalam pernyataan yang dirilis di sini pada Selasa, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah bertekad untuk mewujudkan Nusantara sebagai kota yang hijau dan ramah lingkungan.
Salah satu strategi untuk mewujudkan Nusantara yang hijau adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga surya sebesar 50MW yang akan berfungsi sebagai sumber energi untuk kota tersebut.
Pembangkit listrik surya ini akan dibangun di lahan seluas 100 hektar di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dan diharapkan dapat memenuhi 10 persen kebutuhan listrik Nusantara.
“Proyek kota hijau, termasuk pembangkit listrik tenaga surya 10MW di Nusantara telah diimplementasikan. Tanggal operasi komersial (COD) adalah bulan depan, dan COD pembangkit listrik 40MW akan menjadi pertengahan 2024,” kata Tasrif.
Pemerintah sedang berupaya untuk memastikan bahwa 80 persen pasokan energi di Nusantara berasal dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2045.
Pembangkit listrik tenaga surya yang direncanakan akan dilengkapi dengan sub-stasi listrik berkapasitas 50 MW dan kabel transmisi.
Sementara itu, perusahaan listrik negara PT PLN telah memasang stasiun pengisian kendaraan listrik umum (EV) di Nusantara karena EV akan menjadi sarana transportasi utama di ibu kota baru.
Selain EBT, sumber energi bersih lain yang akan digunakan untuk menghasilkan listrik di Nusantara adalah gas alam.
Penggunaan gas alam telah ditetapkan dalam Skema Komersial Gas Alam Nusantara, yang disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT Pertamina Group saat pertemuan jaringan gas Nusantara pada 1 September 2023.
Berita terkait: Pembangunan rutin di IKN menunjukkan komitmen investor
Berita terkait: Lembaga negara, BUMN terlibat dalam groundbreaking keempat di IKN
Translator: Kelik D, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024