Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah meningkatkan Gerakan Pangan Murah (GPM)-nya, melakukan operasi di 2.158 lokasi di seluruh Indonesia, untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Dari awal tahun 2025 hingga Maret, kami telah melaksanakan 2.158 inisiatif GPM di 31 provinsi dan 205 kabupaten dan kota,” konfirmasi Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi pada hari Minggu, menekankan komitmen pemerintah dalam menyediakan bahan pokok yang terjangkau dan berkualitas.
Program GPM difokuskan pada stabilisasi harga konsumen untuk komoditas penting seperti beras, minyak goreng, dan cabai rawit, menawarkannya dengan harga dalam batas harga eceran pemerintah.
“Baik inflasi inti maupun inflasi pangan yang fluktuatif tetap berada dalam kisaran yang dapat diterima,” tegas Adi, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan tren positif dalam inflasi tahunan untuk Februari 2025. Inflasi inti berada pada 2,48 persen, dan inflasi pangan yang fluktuatif sebesar 0,56 persen, dengan inflasi beras bulanan sebesar 0,26 persen.
Adi menekankan kondisi menguntungkan pasokan dan harga komoditas pangan strategis selama Ramadan, menyatakan optimisme untuk stabilitas yang berlanjut hingga Hari Raya Idul Fitri.
Dia memberikan penghargaan kepada kantor pangan regional di seluruh negeri atas upaya kolaboratif mereka.
Kepala Bapanas itu mengulang pentingnya subsidi pemerintah daerah dalam GPM untuk lebih menstabilkan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejalan dengan arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
Translator: Muhammad Harianto, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025