Pemerintah mengonfirmasi kedatangan 40 warga Indonesia dari Lebanon

Sebanyak 40 warga negara Indonesia dan satu warga negara Lebanon – istri seorang warga negara Indonesia – yang dievakuasi dari Lebanon telah mendarat di Indonesia, demikian informasi dari Kementerian Luar Negeri pada hari Senin.

Berbicara di Tangerang, Banten, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Kementerian tersebut, Judha Nugraha, mengatakan bahwa para warga negara Indonesia yang dievakuasi, terdiri dari 38 orang dewasa dan dua anak, dievakuasi dengan dua penerbangan komersial.

Dia mengatakan bahwa para warga negara yang dievakuasi tiba di Indonesia pada hari Senin melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 7:49 pagi dan 3:30 sore waktu setempat.

“Syukurlah, 41 warga negara yang dievakuasi telah tiba di Indonesia. Kami telah melalui proses yang kompleks dan panjang untuk mengevakuasi mereka melalui darat dari Beirut ke Damaskus (Suriah) sebelum memulangkan mereka ke Indonesia melalui Amman (Yordania),” katanya.

Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa kantornya sejauh ini telah mengevakuasi 65 warga negara Indonesia dari Lebanon sejak Kedutaan Besar Indonesia menyatakan status darurat di Beirut menyusul situasi keamanan yang semakin memburuk akibat serangan Israel.

Namun, tambahnya, 116 warga negara Indonesia yang tinggal di Lebanon memilih untuk tetap tinggal di negara Timur Tengah tersebut meskipun ketegangan yang memuncak antara pasukan Hezbollah dan Israel.

Nugraha mengatakan bahwa warga Indonesia, termasuk pelajar dan pekerja migran, enggan bergabung dengan evakuasi karena alasan pribadi.

Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk memulangkan semua warga negara Indonesia dari Lebanon, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999, yang mewajibkan negara untuk menyelamatkan warga negara dari daerah berbahaya.

“Namun, setiap orang berhak untuk memilih bergabung dengan evakuasi atau tidak. Oleh karena itu, kami tidak akan memaksa evakuasi pada warga negara Indonesia,” kata Nugraha.

MEMBACA  CTO Credo Technology menjual saham perusahaan senilai lebih dari $1.2 juta

Berita terkait: Menteri Luar Negeri Retno, perwakilan Uni Eropa membahas perkembangan di Timur Tengah
Berita terkait: Indonesia, China berupaya mencegah eskalasi konflik di Timur Tengah

Translator: Azmi S, Tegar Nurfitra
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024