Pemerintah Mengambil Tindakan Terhadap Grup Facebook yang Mempromosikan Pornografi Insest

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengambil tindakan tegas terhadap beberapa grup Facebook yang memposting konten pornografi yang bersifat incest, yang keberadaannya telah menimbulkan kemarahan publik.

“Kami telah menghubungi Meta dan platform yang mereka operasikan, yaitu Facebook,” kata Wakil Menteri Angga Raka Prabowo di sini pada Jumat.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, salah satu grup tersebut, Fantasi Sedarah, memiliki ribuan anggota yang membagikan fantasi dan pengalaman incest yang menyimpang. Kecaman pun langsung mengalir begitu keberadaan grup tersebut terungkap kepada publik.

Meta telah merespons keluhan pemerintah dan menghapus akses ke enam grup Facebook yang mempromosikan konten serupa, kata Prabowo dan mendorong operator media sosial lainnya untuk mengambil langkah terhadap grup-grup semacam itu.

Mengutuk penyebaran konten media sosial yang melanggar norma dan hukum nasional, ia mendorong lembaga penegak hukum untuk menyelidiki orang-orang di balik grup-grup tersebut.

“Grup-grup tersebut sangat mengganggu dan tidak boleh ditoleransi. Mereka tidak manusiawi, dan polisi harus menyelidiki siapa yang berada di balik grup-grup tersebut,” kata wakil menteri tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemantauan Ruang Digital Kementerian, Alexander Sabar, mengatakan bahwa pemblokiran grup media sosial yang mempromosikan pornografi incest bertujuan untuk melindungi anak-anak dari konten digital yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan mental dan emosional mereka.

“Kami telah segera berkoordinasi dengan Meta untuk memblokir grup-grup yang menyebarkan pemikiran yang melanggar norma masyarakat,” katanya, menambahkan bahwa grup-grup semacam itu merupakan pelanggaran besar terhadap hak-hak anak.

Sabar menegaskan bahwa Kementerian akan memperkuat pemantauan media sosial dan keterlibatan lintas sektor untuk memastikan ruang digital yang aman dan sehat bagi semua.

Ia juga meminta masyarakat untuk membantu memantau ruang digital dan melaporkan konten atau aktivitas digital negatif melalui platform aduankonten.id.

MEMBACA  Para pengunjuk rasa menuntut pemimpin untuk mundur di wilayah Georgia yang didukung Rusia. Oleh Reuters.

Berita Terkait: Menteri menegaskan perlunya pembentukan regulasi keselamatan anak online

Berita Terkait: Melindungi anak-anak dari ancaman eksploitasi seksual online

Berita Terkait: Menteri Puspayoga mendukung upaya keselamatan penggunaan internet bagi anak-anak

Translator: Farhan Arda N, Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025