Jakarta (ANTARA) – Transformasi digital sangat penting untuk membantu Indonesia mengatasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Teknologi adalah benteng kita melawan risiko kesehatan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Kita membutuhkan ilmu pengetahuan, kolaborasi, dan inovasi digital untuk mengatasinya,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria.
Beliau menyampaikan pendapat tersebut dalam Forum Inovatif ClimateSmart Indonesia di Jakarta pada hari Senin.
Beliau menjelaskan bahwa pemerintah sedang mengoptimalkan penggunaan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI), untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Menurut Patria, penggunaan AI akan memungkinkan formulasi kebijakan pemerintah berdasarkan data yang akurat dan ilmiah.
Beliau mengatakan bahwa inovasi kesehatan digital penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan, dan dengan demikian mengurangi dampak bencana atau wabah penyakit.
Beliau mencatat bahwa inovasi teknologi dapat membantu mewujudkan perawatan berkualitas bagi yang terdampak, misalnya melalui pemantauan pasien jarak jauh.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, kemampuan transformatif AI harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Oleh karena itu, kementerian menyatakan dukungan kuatnya terhadap pengembangan Sistem Peringatan Dini Indonesia, atau E-WARS.
Selain itu, wakil menteri juga menyatakan dukungannya terhadap Forum Inovatif ClimateSmart Indonesia, dengan harapan dapat merumuskan solusi melalui kolaborasi para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Beliau menambahkan bahwa dengan menggabungkan data iklim dan kesehatan, AI diharapkan dapat menjadi mampu memprediksi, mencegah, dan mengurangi risiko kesehatan terkait iklim dengan meramalkan dan mengantisipasi wabah.
“Kita harus memanfaatkan kemampuan teknologi kita untuk mengubah krisis ini menjadi peluang untuk transformasi,” katanya.
Berita terkait: Indonesians must be AI developers, not just users: govt
Berita terkait: Govt stresses collaborative AI governance at BRICS forum
Translator: Adimas Raditya, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025