Pemerintah mempertimbangkan membuka kembali penempatan pekerja di Timur Tengah.

Menteri Perlindungan Tenaga Kerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding sedang meninjau kemungkinan untuk membuka kembali penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) di negara-negara Timur Tengah. “Kami kemungkinan akan mengeksplorasi hal itu dalam bulan ini,” katanya pada hari Selasa. Dia membuat pernyataan tersebut setelah pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan Arab Saudi beberapa hari yang lalu. Selama pertemuan, Arab Saudi meminta Indonesia untuk menciptakan sistem yang lebih baik untuk memberikan perlindungan dan penghasilan yang lebih baik kepada pekerja migran. Karena banyak pekerja migran tertarik untuk mencari pekerjaan di Timur Tengah bahkan tanpa prosedur resmi, kementerian sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali penempatan pekerja di wilayah tersebut. “Daripada mengirim mereka tanpa prosedur resmi, lebih baik kita akomodir. Hal itu harus dilengkapi dengan perlindungan berupa asuransi dengan cakupan yang baik, termasuk penghasilan,” tegas Karding. Menteri juga mendorong integrasi data dengan kementerian Arab Saudi setara dengan badan usaha milik negara untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam hal penempatan pekerja migran Indonesia untuk mencegah bahaya pekerja migran. “Perusahaan Arab tersebut bernama Musanet, setara dengan BUMN di Indonesia. Kami hanya bekerja dengan lembaga pemerintah, bukan perusahaan atau orang. Dengan jaminan negara, kami dapat melindungi pekerja migran kita,” katanya. Pada kesempatan yang sama, dia mendorong calon pekerja migran untuk mengikuti prosedur hukum untuk mencegah kemungkinan eksploitasi dan menjadi korban perdagangan manusia. “Saya mengingatkan semua orang Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri untuk mengikuti jalur prosedural mengingat bahwa mereka yang pergi secara ilegal rentan menjadi korban perdagangan manusia dan eksploitasi. Pekerja migran juga sering mengalami kerugian materi,” kata Karding. Dia membuat pernyataan tersebut setelah pertemuan di Kantor Perlindungan Tenaga Kerja Migran Indonesia (BP3MI) di Jakarta Timur dengan tujuh calon pekerja migran non-prosedural yang keberangkatan mereka digagalkan oleh otoritas Indonesia. Berita terkait: Prabowo percaya pada penyelidikan Malaysia terhadap penembakan pekerja migran Berita terkait: Pemerintah memetakan lowongan kerja untuk mencapai target migrasi pekerja. Penulis: Katriana, Resinta Sulistiyandari Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  5 Alasan Penting Mengonsumsi Susu Setiap Hari, Melindungi Tubuh dari Penyakit Kronis

Tinggalkan komentar