Pemerintah Meminta Dukungan Google untuk Upaya Perlindungan Anak Online

Menteri Komunikasi dan Ristek Meutya Hafid mengunjungi Kantor Google di Paris, Prancis, dan meminta perusahaan teknologi tersebut untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam melindungi anak-anak di ruang digital.

Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Kebijakan Publik YouTube, Leslie Miller, di kantor pada Minggu (9 Februari 2025), Hafid mengundang Google untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menyediakan lingkungan digital yang lebih aman dan ruang bagi anak-anak.

“Pemerintah akan menerapkan regulasi yang lebih ketat untuk melindungi anak-anak dari paparan konten berbahaya seperti pornografi anak dan perjudian online,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa.

Ia menambahkan bahwa saat ini, pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan regulasi untuk mengatasi masalah pornografi anak dan dampak perjudian online terhadap anak-anak.

Menurut data dari National Center for Missing and Exploited Children, Indonesia termasuk empat negara dengan kasus pornografi anak tertinggi di dunia.

Sementara itu, laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menunjukkan bahwa jumlah pemain perjudian online di bawah usia 10 tahun telah mencapai 80 ribu, atau sekitar dua persen dari semua pemain di Indonesia.

Miller mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu pasar besar bagi YouTube, salah satu produk Google, oleh karena itu perusahaan siap mendukung inisiatif pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perlindungan bagi anak-anak di ruang digital.

“Kami siap bekerja dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa platform kami lebih aman untuk semua pengguna, terutama anak-anak,” katanya.

Kementerian Komunikasi dan Ristek menuntut penyelenggara sistem elektronik untuk memiliki sistem perlindungan anak.

Hafid mengatakan bahwa pemerintah berupaya meningkatkan perlindungan anak di ruang digital dengan menyiapkan regulasi yang mengharuskan platform untuk meningkatkan teknologi dan sistem mereka untuk melindungi anak-anak dari bahaya di dunia maya.

MEMBACA  Ramalan Bintang hingga Minuman Herbal untuk Menurunkan Berat Badan

Regulasi yang disiapkan sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang informasi dan transaksi elektronik, yang antara lain mengharuskan penyelenggara sistem elektronik untuk melakukan perbaikan guna memastikan bahwa ruang digital lebih aman untuk generasi muda.

Regulasi tersebut termasuk pembatasan usia untuk membuat akun digital guna mencegah anak-anak terpapar konten yang tidak pantas dan tidak sesuai dengan usia serta kewajiban platform digital untuk meningkatkan sistem mereka.

Perbaikan sistem yang dimaksud dapat mencakup kemampuan mendeteksi data pengguna anak untuk mencegah kemungkinan anak-anak menyamar sebagai orang dewasa.

Berita terkait: Kementerian hubungi Google terkait kesalahan kurs

Berita terkait: Menteri, Google bahas pemberantasan perjudian online menggunakan AI

Penerjemah: Adimas Raditya Fahky P., Yashinta Difa
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025