Pemerintah membentuk tim investigasi atas penembakan pekerja migran: DPR

Jakarta (ANTARA) – Oleh Soleh, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), mendesak pemerintah untuk membentuk tim investigasi guna menyelidiki secara menyeluruh insiden penembakan yang melibatkan pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

“Pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Keadilan harus ditegakkan, dan itu bergantung pada diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia,” ujarnya dalam pernyataan dari kantornya pada Selasa.

Untuk itu, anggota DPR tersebut mengimbau kepada semua instansi terkait, termasuk Kementerian Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (KP2MI), Kementerian Luar Negeri, Kepolisian, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), untuk berkolaborasi secara efektif dalam mengatasi masalah ini.

Selain itu, Soleh menekankan perlunya pemerintah mengirimkan nota diplomatik ke Malaysia.

Ia menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri, melalui Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, harus mencari klarifikasi dari pihak berwenang Malaysia terkait insiden tersebut.

“Melalui saluran diplomatik, pemerintah harus meminta Malaysia untuk terbuka dalam kasus ini. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi,” tegasnya.

Berita terkait: RI mendesak penyelidikan penembakan pekerja migran di Malaysia

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah harus memberikan bantuan hukum kepada korban dan memfasilitasi pemulangan jenazah korban kembali ke Indonesia. Ia juga menekankan bahwa korban yang terluka juga harus dibawa kembali ke tanah air untuk perawatan yang layak.

Soleh menyampaikan duka cita mendalam bagi lima korban yang terlibat dalam penembakan oleh petugas maritim Malaysia, yang mengakibatkan satu orang tewas dan empat orang terluka.

Ia mengutuk penembakan yang dilakukan oleh petugas Otoritas Maritim Malaysia (APMM) terhadap lima pekerja migran Indonesia.

“Kami sangat sedih atas kejadian ini. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan kekuatan selama masa sulit ini. Kejadian ini tidak boleh terulang lagi,” ujar Soleh.

MEMBACA  Setelah Keputusan MK Mengenai Ambang Batas Presiden, DPR Jangan Bermain-main!

Sebuah kelompok pekerja migran Indonesia ditembak oleh petugas APMM saat diduga mencoba meninggalkan Malaysia secara ilegal pada 24 Januari.

Mengonfirmasi insiden tersebut, direktur perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyatakan korban kemungkinan ditembak setelah melakukan perlawanan saat ditangkap oleh petugas APMM ketika perahu mereka diintersep.

Berita terkait: Indonesia meminta transparansi terkait insiden penembakan pekerja migran di Malaysia

Diterjemahkan oleh: Rio Feisal, Resinta Sulistiyandari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2025