Pemerintah meluncurkan program FIFTY untuk mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku pariwisata

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada hari Selasa meluncurkan Fintech Financing For Tourism And Creative Economy (FIFTY), sebuah platform yang bertujuan untuk membantu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif mengakses pembiayaan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan di Bogor, Jawa Barat, pada hari Selasa bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif erat kaitannya dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dia mencatat bahwa sebanyak 70 persen pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia adalah UMKM, tetapi mereka menghadapi kendala besar, yaitu pembiayaan.

“Oleh karena itu, kami ingin UMKM yang mendukung 70 persen pariwisata dan ekonomi kreatif kami, 97 persen pekerjaan di Indonesia, dan 62 persen PDB kami difasilitasi dalam hal pembiayaan melalui jaringan pembiayaan modern, yaitu fintech,” tambahnya.

Menurut Uno, tingkat penetrasi Internet Indonesia, yang telah mencapai 79,5 persen, dapat dioptimalkan untuk mempercepat transformasi digital bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dia mengatakan bahwa salah satu cara bagi UMKM untuk memanfaatkan transformasi digital adalah dengan mendapatkan pembiayaan alternatif melalui platform teknologi keuangan.

“Bagi pelaku bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif yang ingin mengakses pembiayaan alternatif melalui teknologi keuangan, dapat mendaftar melalui situs web FIFTY untuk mendapatkan panduan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas bisnis sehingga bisnis mereka dapat terus tumbuh dan berkembang,” katanya.

Direktur akses pembiayaan di kementerian, Anggara Hayun Anujuprana, mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapi pelaku bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif dalam mengakses pembiayaan adalah alasan utama di balik inisiatif ini.

“Semoga akan lebih mudah bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan pembiayaan teknologi keuangan, baik itu pinjaman P2P atau crowdfunding sekuritas / ekuitas yang telah dilisensikan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), melalui pelatihan dan bimbingan pencocokan bisnis,” tambah Anujuprana.

MEMBACA  Paket Awal Gym di Rumah: Apa yang Anda Perlukan untuk Membangun Gym di Rumah

Berita terkait: Bank Dunia menyetujui pembiayaan US$30 juta untuk program KSW 2024
Berita terkait: Kementerian memberikan bantuan pembiayaan untuk desa pariwisata di NTB
Berita terkait: Peraturan Pemerintah 24/2022 membantu pengusaha kreatif mengakses pembiayaan

Translator: Shabrina Zakaria, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024