Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia akan membagikan 260.000 potong pakaian reject ekspor ke tiga provinsi di Sumatra yang terdampak bencana, mulai 22 Desember.
“Dalam tahap pertama, kami akan kirim 106.000 potong ke Aceh pada Senin, dilanjutkan pengiriman kedua 100.000 potong ke Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh,” ujar Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat.
Karnavian menyatakan distribusi ini sudah memenuhi prosedur hukum, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada menteri keuangan, khususnya Ditjen Bea Cukai, serta Kementerian Perdagangan yang memungkinkan proses pengadaan cepat untuk keperluan tanggap bencana,” katanya.
Dia berharap pakaian tersebut dapat membantu warga terdampak banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumatra akhir November lalu akibat curah hujan tinggi.
Rencana ini mengikuti usulan Karnavian dalam rapat kabinet pleno yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada 15 Desember, untuk menyalurkan 125.000 potong pakaian tidak layak ekspor bagi korban bencana.
Dia menjelaskan usulan itu meminta izin khusus dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan agar perusahaan dapat melepas pakaian reject ekspor untuk tujuan kemanusiaan dalam keadaan darurat.
Menurut Karnavian, dua perusahaan garmen besar yang beroperasi di kawasan ekonomi khusus telah menyatakan kesiapan menyediakan pakaian reject ekspor yang layak untuk daerah terdampak bencana.
Presiden Prabowo menyambut baik inisiatif tersebut dan menyetujui pembebasan pakaian itu dari pajak pertambahan nilai (PPN).
“Barang-barang itu bisa dibebaskan dari PPN, tapi pastikan ditangani oleh Kemendagri dan segera dikirim ke daerah terdampak,” kata Prabowo.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga 19 Desember, banjir dan tanah longsor di tiga provinsi Sumatra telah menewaskan 1.072 orang, dengan 186 orang masih dinyatakan hilang sejak 25 November.
Bencana tersebut merusak sekitar 147.000 rumah, 145 jembatan, dan 434 rumah ibadah di 52 kabupaten dan kota.
Berita terkait: Indonesia mobilizes $3.58 billion for Sumatra floods, 1,072 dead
Berita terkait: Karnavian clarifies claims of underestimating Malaysian aid to Aceh
Penerjemah: Walda M, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025