Pemerintah Kerahkan Tujuh Truk Tangki Air untuk Daerah Terdampak Banjir di Tapanuli Tengah

Magelang, Jawa Tengah (ANTARA) – Pemerintah pusat telah mengerahkan tujuh truk tangki air untuk menyediakan air bersih bagi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dalam pernyataan yang diterima di Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa armada ini terdiri dari enam truk tangki dari Kementerian Pekerjaan Umum dan satu dioperasikan oleh BNPB.

Dengan dukungan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan organisasi lain, truk-truk air ini beroperasi penuh 24 jam dalam tiga shift untuk mendistribusikan air bersih ke rumah sakit, dapur umum, pos pengungsian, keran air umum, dan permukiman warga.

Muhari menekankan bahwa operasi pasokan air ini menjadi mendesak karena kerusakan parah akibat banjir dan tanah longsor pada November lalu, yang sangat mengganggu sistem air bersih di Tapanuli Tengah.

Ia mencatat bahwa bencana yang melanda puluhan lokasi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat itu menyebabkan kerusakan signifikan pada jaringan pipa di Tapanuli Tengah, menghentikan distribusi air bersih ke 15 kecamatan.

Pejabat itu menambahkan bahwa personel gabungan terus melakukan upaya perbaikan pada infrastruktur air yang rusak, meskipun masih ada risiko tanah longsor lanjutan akibat curah hujan tinggi yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Tora Limbong, seorang warga Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan air bersih yang telah dimanfaatkan warga selama hampir sebulan, khususnya untuk mencuci pakaian.

Namun, untuk minum, masak, dan mandi, warga masih mengandalkan mata air dari lereng bukit.

Ia juga menyampaikan harapan agar jaringan pipa di Tapanuli Tengah segera dipulihkan, sehingga warga dapat kembali mendapatkan akses air bersih yang lebih aman dan terjamin, sambil mengingatkan risiko jika hanya bergantung pada mata air alam untuk pasokan jangka panjang.

MEMBACA  Kementerian dan BPS Sinkronkan Data Desa untuk Pengentasan Kemiskinan

Berita terkait: Prabowo pastikan akses air aman dan perbaikan infrastruktur di Langkat terdampak banjir

Berita terkait: Banjir Sumatra: TNI kerahkan unit reverse osmosis untuk menjernihkan air

Berita terkait: Pengelolaan air, energi, dan pangan membentuk perjalanan peradaban

Penerjemah: M. Riezko, Tegar Nurfitra
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar