Pemerintah Indonesia menargetkan keuntungan Rp12 triliun dari penjualan dan ekspor SAF

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan keuntungan sebesar Rp12 triliun (US$742 juta) dari penjualan dan ekspor sustainable aviation fuel (SAF). “Penjualan domestik dan ekspor SAF diperkirakan akan mencapai keuntungan Rp12 triliun per tahun,” ujarnya dalam akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, diakses pada hari Kamis.

Menurut menteri, angka ini diperoleh dengan menghitung nilai ekonomi kapasitas produksi kilang bahan bakar bio Pertamina. Perusahaan minyak milik negara, Pertamina, merupakan pemimpin dalam bidang transisi energi dan telah berhasil melakukan uji statis SAF untuk digunakan dalam mesin jet CFM56-7B. “Hal ini membuktikan bahwa produk mereka cocok untuk digunakan pada pesawat komersial,” tegas menteri.

Selain itu, pengembangan industri SAF akan menjadi titik masuk untuk investasi lebih lanjut di kilang bahan bakar bio dari sektor swasta dan perusahaan milik negara, ungkap Pandjaitan. Mengutip data dari International Air Transport Association (IATA), ia menyatakan bahwa Indonesia diproyeksikan akan menjadi pasar penerbangan terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade mendatang.

Pandjaitan kemudian menggunakan proyeksi tersebut sebagai dasar untuk memimpin Pertemuan Perancangan Rencana Aksi Nasional dan Rencana Jalan untuk Pengembangan Industri Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia. Ia mengakui bahwa seiring dengan peningkatan aktivitas penerbangan, emisi karbon yang dihasilkan juga akan meningkat, sehingga diperlukan intervensi untuk mengurangi emisi karbon.

“Dari berbagai data dan studi, saya dapat menyimpulkan bahwa SAF merupakan solusi paling efektif untuk mewujudkan masa depan penerbangan yang ramah lingkungan di Indonesia,” ungkapnya. Oleh karena itu, upaya untuk mewujudkan bahan bakar penerbangan ramah lingkungan (SAF) tidak hanya berpusat pada inovasi tetapi lebih merupakan komitmen untuk mengurangi emisi karbon global, tegasnya.

MEMBACA  Wordle hari ini: Jawaban dan petunjuk untuk 15 Mei

“Setelah diterbitkannya peraturan presiden, saya berencana meluncurkan payung hukum SAF di Bali International Airshow 2024, paling lambat September mendatang,” kata menteri. (INE) Berita terkait: Pertamina siap mendistribusikan sustainable aviation fuel Berita terkait: Menteri menegaskan komitmen Indonesia terhadap penerbangan ramah lingkungan

Penerjemah: Putu Indah Savitri, Resinta Sulistiyandari Editor: Rahmad Nasution Hak Cipta © ANTARA 2024