Pemerintah Indonesia berpengalaman dalam mengelola inflasi di tengah ketegangan global

Pemerintah telah merancang empat strategi untuk mengendalikan inflasi, yaitu mengejar harga terjangkau, stok yang cukup, proses distribusi yang lancar, serta komunikasi yang efektif. Jakarta (ANTARA) – Indonesia telah belajar dari pengalamannya dalam menangani tingkat inflasi di tengah ketidakpastian global, seperti selama meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina, demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Kita telah mendapat pengalaman dari bagaimana kita menangani inflasi selama konflik Ukraina, seperti yang terbukti dengan keberhasilan kita dalam mengendalikan tingkat inflasi,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (18 April). Hartarto mengeluarkan pernyataan tersebut di tengah kekhawatiran atas konflik di Timur Tengah, termasuk yang melibatkan Iran dan Israel, yang memengaruhi tingkat inflasi Indonesia. Menteri mencatat bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina telah meningkatkan tingkat inflasi Indonesia menjadi 5,95 persen. Namun, pemerintah berhasil menaklukkan tingkat tersebut, menjaganya sekitar 2,5 persen. Hartarto menyatakan bahwa tingkat inflasi nasional sebagian besar dipengaruhi oleh komoditas pangan sambil mengaitkan kenaikan harga mereka dengan fenomena panas global El Nino dari Juli 2023 hingga Maret tahun ini. “Oleh karena itu, tingkat inflasi kita tidak tergantung pada konflik di Timur Tengah. Tingkat tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh faktor-faktor domestik dan El Nino,” tegasnya. Menteri lebih lanjut mengatakan bahwa harga beberapa komoditas pangan, seperti beras, minyak goreng, dan cabai, telah mulai kembali ke level normal dan bahkan menurun. Hartarto menegaskan bahwa pemerintah telah secara intensif berkoordinasi dengan tim pengendali inflasi pusat dan daerah untuk memastikan bahwa tingkat inflasi tetap sekitar 2,5 persen. Pemerintah pusat dan daerah juga telah meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk melindungi tingkat inflasi nasional dari dampak ketidakpastian global, tambahnya. Menurut menteri, Indonesia telah menggunakan kebijakan moneter, kebijakan pro-stabilitas dan pro-pertumbuhan, dan kebijakan fiskal untuk mengendalikan tingkat inflasi. Ia juga mencatat bahwa pemerintah telah merancang empat strategi untuk mengendalikan inflasi, yaitu mengejar harga terjangkau, stok yang cukup, proses distribusi yang lancar, serta komunikasi yang efektif. Berita terkait: Tingkat inflasi tahunan pada bulan Maret 3,05 persen: Badan Pusat Statistik Berita terkait: Pemerintah fokus pada menjaga daya beli masyarakat di tengah inflasi. Translator: Rizka K, Tegar Nurfitra Editor: Arie Novarina Hak Cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  DPR mencari pemeriksaan pemerintah yang lebih kuat terhadap pembelian LPG bersubsidi