Pemerintah Dukung MBG dengan Program Peternakan Unggul dan Produksi Susu

Banyumas, Jateng (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mendorong penguatan pembibitan ternak unggul dan hilirisasi produksi susu nasional untuk mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.

“Kami ingin memperkuat ekosistem pembibitan dari hulu ke hilir, termasuk memastikan ketersediaan pakan berkualitas, yang jadi dasar utama produktivitas ternak,” katanya saat kunjungan ke pusat pembibitan di Banyumas, Minggu.

Menurut dia, pembibitan sapi perah dan kambing berkualitas tinggi kunci untuk meningkatkan produksi susu. Jadi, kalau ternak dipelihara sesuai standar, produksi susu bakal naik dan peternak bisa dapat untung lebih besar.

Sudaryono menilai peluang di pasar susu nasional sangat besar, apalagi dengan program makan gratis pemerintah.

“Harapannya, kebutuhan susu dalam program MBG bisa dipasok peternak lokal lewat Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dengan begitu, masyarakat desa juga bisa berkembang,” ujarnya.

Soal pemenuhan populasi sapi perah, dia jelaskan kalau pengadaannya butuh peran aktif swasta.

“Impor sapi perah tidak dilakukan pemerintah. Tapi, kami dorong swasta untuk impor sapi hidup ke Indonesia,” tambahnya.

Dia sebutkan, berdasar data Kementan, sejauh ini sudah 27.000 sapi perah diimpor. Di akhir 2025, jumlah sapi perah impor ditargetkan capai 100.000.

Wamen tekankan pentingnya sinergi semua pihak untuk memperkuat populasi ternak serta produksi dan distribusi susu secara berkelanjutan.

Program MBG diluncurkan 6 Januari 2025 sebagai salah satu inisiatif utama Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024–2029.

Lewat program ini, pemerintah ingin tingkatkan status gizi balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak sekolah hingga SMA.

Berita terkait: Indonesia targetkan impor sapi perah dari Brazil, Meksiko, NZ, AS

Berita terkait: Indonesia rancang peta jalan capai kecukupan susu pada 2029

MEMBACA  Pengembangan AI dan agile tidak cocok, menunjukkan studi

Penerjemah: Sumarwoto, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025