Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyerukan agar semua pusat kesejahteraan sosial di Indonesia berinisiatif memperluas layanannya, termasuk memberikan pendidikan bagi kelompok rentan.
“Sejalan dengan arahan Presiden, pusat-pusat ini diharapkan dapat membuka layanan pendidikan khusus untuk komunitas yang rentan. Namun, rencana ini masih dalam pembahasan karena kami sedang mempersiapkan langkah selanjutnya,” ujarnya pada Kamis.
Menteri menekankan bahwa setiap pusat harus mengoptimalkan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan, mulai dari jaminan sosial dan rehabilitasi hingga pemberdayaan untuk keluarga penerima manfaat.
“Layanan ini harus diberikan secara residu bagi mereka yang tinggal di pusat dan juga melalui kunjungan outreach ke rumah-rumah penerima. Ini sudah menjadi praktik yang berjalan dari pusat kami, selain tindakan respons cepat untuk kasus-kasus tertentu,” jelasnya.
Yusuf menggarisbawahi bahwa semua layanan harus berdasarkan data yang akurat, didukung oleh analisis ilmiah dan perencanaan yang baik untuk memastikan implementasi yang efektif, disertai dengan supervisi dan evaluasi yang terus-menerus.
“Dengan langkah-langkah seperti ini, insya Allah hasilnya akan efektif,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan bahwa kolaborasi antara BPS dan Kementerian Sosial menandai langkah penting dalam mengembangkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang lebih akurat dan berguna.
Dia mencatat bahwa sejak kuartal kedua tahun 2025, kementerian telah menggunakan DTSEN sebagai referensi utama untuk menyalurkan bantuan sosial, menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang sebelumnya.
Per 31 Juli 2025, BPS mencatat 94,2 juta keluarga terverifikasi dari total 286,7 juta penduduk Indonesia, dengan 23,85 juta individu tergolong dalam dua desil pendapatan terendah atau dua kelompok termiskin.
Berita terkait: Kewirausahaan inklusif kunci kemandirian ekonomi: Menteri
Berita terkait: IDAI promosikan konsep WASHED WHO untuk atasi infeksi cacing
Berita terkait: Kementerian soroti peran penting wanita dalam penanggulangan bencana
Penerjemah: Lintang, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025