Pemerintah Dorong Internet 100 Mbps untuk Daerah Terpencil dengan Spektrum Baru

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berupaya menyediakan layanan internet terjangkau dengan kecepatan di atas 100 Mbps di daerah terpencil melalui perluasan jaringan broadband tetap.

Saat ini, hanya sekitar 20 persen rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses ke jaringan broadband tetap, kata Sekretaris Jenderal kementerian, Ismail, di Jakarta pada Kamis.

“Perlu terobosan. Selain ketersediaan, tarifnya juga harus terjangkau buat masyarakat,” tambahnya.

Jaringan broadband tetap menyediakan koneksi internet di rumah, kantor, dan lokasi tetap lainnya.

Untuk menyediakan layanan broadband tetap dengan kecepatan 100 Mbps, kementerian telah mengalokasikan spektrum frekuensi baru dan memperkenalkan skema jaringan terbuka agar banyak penyedia bisa ikut serta, sehingga layanan tetap terjangkau.

“Kementerian akan merilis spektrum frekuensi di 1,4 GHz. Ini khusus untuk penggunaan tetap—tidak bisa dipakai untuk seluler,” jelas Ismail.

Pemerintah juga berupaya memanfaatkan teknologi nirkabel untuk menghubungkan rumah-rumah di daerah yang sulit dijangkau serat optik, seperti kawasan permukiman padat penduduk.

Selain itu, Kementerian Kominfo telah meminta operator seluler di Indonesia mendukung upaya penyediaan internet 100 Mbps di daerah yang belum memiliki infrastruktur serat optik.

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia naik dari 78,1 persen pada 2023 menjadi 79,5 persen di 2024, dengan 221,56 juta pengguna kini terhubung.

Berita terkait: Pemerintah siapkan internet 100 Mbps untuk sekolah dan daerah terpencil

Berita terkait: Indonesia dan Rusia perkuat kerja sama strategis di bidang teknologi digital

Penerjemah: Pamela Sakina, Raka Adji
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Korban Tewas Capai 23 Jiwa, 12 Orang Masih Dinyatakan Hilang