Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR, Adies Kadir, mendorong pemerintah untuk mengambil langkah antisipasi guna mencegah over-import produk dari negara-negara yang terkena kebijakan tarif reciprok Amerika Serikat.
“DPR mendukung upaya dan koordinasi pemerintah untuk mengurangi risiko ketidakstabilan keuangan yang mungkin muncul dalam waktu dekat,” ujar Kadir di sini pada hari Senin.
Ia meyakini bahwa kebijakan tarif reciprok AS telah membuka babak baru dalam perang perdagangan global.
Kadir menekankan perlunya strategi komunikasi untuk menjelaskan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga stabilitas keuangan di negara ini.
Ia juga menyoroti pentingnya mitigasi dan pengurangan sentimen negatif yang dapat memengaruhi pasar modal, harga saham, likuiditas pasar uang, dan nilai tukar rupiah.
Kadir juga menyatakan dukungannya terhadap respons cepat pemerintah dan langkah-langkah strategis dalam menanggapi kebijakan tarif reciprok AS dengan meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pasar, dan meningkatkan iklim investasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Kadir menekankan bahwa salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi di antara negara-negara ASEAN, yang dapat diperluas ke blok ekonomi lain di mana Indonesia adalah anggotanya, seperti BRICS, OECD, dan sebagainya, untuk mengatasi berbagai tantangan global.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pemerintah perlu menjaga dan merawat hubungan yang kuat dengan negara mitra dagang, termasuk AS, melalui diplomasi dan negosiasi mengenai kebijakan tarif reciprok.
Untuk meningkatkan transaksi perdagangan dan memperbaiki iklim investasi, Kadir sepenuhnya mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil langkah-langkah perbaikan strategis dan struktural, termasuk kebijakan deregulasi.
Berita terkait: Indonesia menanggapi tarif AS dengan negosiasi yang sama, adil
Berita terkait: Indonesia harus meningkatkan perdagangan dengan BRICS di tengah tarif tinggi AS: Pakar
Berita terkait: Presiden Prabowo, PM Anwar bahas tarif AS pada negara-negara ASEAN
Translator: Bagus, Kenzu
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025