Ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan perusahaan teknologi global terkemuka untuk memberikan sertifikasi komputasi awan kepada para mahasiswa. Selain sertifikasi, di bawah kolaborasi ini, para mahasiswa terpilih akan diberikan pelatihan agar dapat mengasah keterampilan mereka sebagai bakat digital.
“Cloud learning ini akan membekali mahasiswa yang baru memasuki industri dengan keterampilan praktis dalam bidang komputasi awan sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja berbasis teknologi saat ini,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria.
Pada tahap awal, kolaborasi ini akan melibatkan 21 perguruan tinggi di Indonesia, baik swasta maupun negeri. Para mahasiswa yang berpartisipasi diharapkan dapat menjadi pekerja tingkat awal yang terampil dalam bidang kecerdasan buatan generatif (AI), analisis data, keamanan cyber, dan teknik komputasi awan.
Patria menekankan bahwa kehadiran program-program serupa dapat meningkatkan jumlah bakat digital, terutama pekerja terampil dalam bidang komputasi awan, yang diperlukan untuk mempercepat transformasi digital nasional. Hal ini juga sejalan dengan Visi Indonesia Digital (VID) 2024, yang merupakan strategi untuk memperkuat ekosistem digital nasional.
“Untuk tahap awal, inisiatif ini ditujukan untuk memberikan manfaat kepada 8.500 mahasiswa selama 12 bulan ke depan, dengan rencana perluasan untuk mencapai lebih banyak mahasiswa baik di wilayah metropolitan maupun non-metropolitan,” katanya.
Perusahaan teknologi global yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Google, yang mewujudkan kerjasama tersebut melalui program bernama Google Cloud Career (GCC) Launchpad. Program ini, yang gratis, akan memberikan sertifikasi dalam Dasar-Dasar Komputasi Awan, Teknik Komputasi Awan, Analisis Data Awan, Keamanan Cyber Awan, Keterampilan Pemimpin Digital Badge, dan Keterampilan Kecerdasan Buatan Generatif (Gen AI).
Program ini akan diintegrasikan ke dalam platform Beasiswa Bakat Digital dan Diploy (Pekerjaan Digital) Kementerian sehingga peserta dapat mendapatkan informasi tentang magang dan lowongan pekerjaan melalui platform tersebut.
Direktur Negara Google Cloud untuk Indonesia, Fanly Tanto, mengatakan bahwa inisiatif ini akan memungkinkan mahasiswa dari 21 institusi pendidikan tinggi untuk mendapatkan kredensial Google Cloud yang membuka peluang kerja.
Tanto menginformasikan bahwa pihaknya berharap dapat melibatkan lebih banyak institusi pendidikan tinggi, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba dalam inisiatif ini untuk membangun ekosistem bakat berbasis keterampilan yang lebih adil dan inklusif.
Program GCC Launchpad akan dibuka pada September 2024 dan akan tersedia melalui platform Beasiswa Bakat Digital.
Translator: Livia Kristianti, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2024