Pemerintah Daerah Didorong untuk Tingkatkan Pengelolaan Kebakaran Hutan Perbaikan sistem dan koordinasi menjadi fokus utama dalam penanganan yang lebih efektif.

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum Budi Gunawan meminta pemerintah daerah, khususnya di Sumatera Selatan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan.

“Melalui Posko Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, kami aktif mendorong dan memperkuat pemerintah daerah secara umum, terutama Pemprov Sumsel, untuk menerapkan langkah respons dini melalui rapat koordinasi online yang dimulai awal 2025,” kata Gunawan dalam rilis pers yang diterima di sini pada Rabu.

Menurutnya, kesiapan pemda sangat penting karena kebakaran hutan dan lahan di Sumsel semakin sering terjadi.

Selain itu, Sumsel saat ini ditetapkan sebagai zona darurat kebakaran hutan dan lahan oleh pemerintah.

Karena itu, ia mendorong pemda untuk kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan guna memadamkan api dan mencegah penyebarannya.

Selain penanganan kebakaran, Gunawan juga meminta pemda mengelola evakuasi warga serta rehabilitasi lahan pascakebakaran.

“Saya apresiasi kolaborasi dan kerjasama yang dilakukan di Provinsi Sumsel, baik dengan instansi pusat maupun daerah, juga korporasi dan masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap dengan upaya serius pemda, kebakaran di Sumsel bisa dikendalikan agar warga bisa beraktivitas dengan aman.

“Mari kita maksimalkan upaya terbaik untuk melindungi masyarakat, lingkungan, dan kredibilitas Indonesia di tingkat internasional,” tuturnya.

Sebelumnya, BNPB menyatakan Sumsel menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan hingga 30 November 2025, menyusul kebakaran seluas 47 hektar di provinsi itu.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, mengatakan status itu ditetapkan setelah kebakaran terjadi pada Minggu, 27 Juli, di Kabupaten Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Ogan Ilir.

BNPB mencatat kebakaran di Sumsel termasuk dalam 8 bencana pekan lalu, dengan kebakaran sebagai yang paling sering terjadi.

MEMBACA  8 Penawaran Hari Utama untuk Menciptakan Kekacauan dan Kebahagiaan di Mana Pun Anda Pergi

Hingga 29 Juli 2025, sekitar 47 hektar lahan mineral dan gambut terbakar di Sumsel.

Menurut sistem pemantauan satelit, BNPB juga melaporkan 21 titik panas yang sedang dipantau di provinsi tersebut.

Berita terkait:
Sumsel diminta antisipasi kebakaran jelang puncak musim kemarau

Berita terkait:
Sumsel tetapkan darurat setelah 47 hektar terbakar

Penerjemah: Walda Marison, Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025