Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan raksasa teknologi AS, Apple, meminta perusahaan itu untuk memenuhi persyaratan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk memasarkan iPhone 16 di negara ini. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, tim teknis kementerian telah memperkuat diskusi dengan perwakilan Apple – mereka mengadakan tiga pertemuan dalam satu minggu terakhir – mengenai perpanjangan sertifikasi TKDN untuk iPhone 16. Negosiasi intensif dengan Apple diperlukan untuk memastikan bahwa Indonesia mendapatkan manfaat yang layak dari penjualan produk Apple di pasar domestik. “Saya pikir negosiasi telah berjalan dengan baik,” kata Menteri Kartasasmita setelah pembukaan acara Technology Pioneers and Indonesia 4.0 di sini pada hari Rabu. Pada Januari 2025, Wakil Presiden Kebijakan Global Apple, Nick Amman, mengunjungi Jakarta untuk bertemu dengan pemerintah Indonesia dan berbagi rencana investasi perusahaan serta menyelesaikan masalah terkait penjualan iPhone 16 di negara ini. Selama negosiasi dengan Kementerian Perindustrian, raksasa teknologi AS setuju untuk memulai pembangunan pabrik vendor di Indonesia, yang akan memasok 65 persen kebutuhan AirTag di seluruh dunia. Namun, menurut Kartasasmita, dengan investasi awal sebesar US$1 miliar, proyek tersebut tidak akan membuka akses bagi iPhone 16 di pasar domestik. Untuk menjual iPhone 16 di Indonesia, Apple telah didorong untuk mengejar skema investasi pertamanya dalam mendirikan fasilitas produksi atau pabrik yang terkait dengan manufaktur ponsel, komputer, dan tablet, yang merupakan persyaratan untuk memperoleh sertifikasi TKDN. Berita terkait: Apple menyelesaikan utang US$10 juta dengan Indonesia: Menteri Berita terkait: Harapkan lebih banyak vendor Apple berinvestasi di Indonesia: Roeslani Berita terkait: Perjalanan panjang investasi Apple di Indonesia Translator: Ahmad Muzdaffar Fauzan, Yashinta Difa Editor: Azis Kurmala Hak cipta © ANTARA 2025
