JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah akan melanjutkan pemberian dana stimulus sekitar Rp200 miliar kepada petani yang terdampak gagal panen akibat banjir pada tahun 2023, kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
“Keputusan ini bertujuan untuk mendistribusikan bantuan kepada petani yang terdampak sebelum Desember 2024, memastikan mereka dapat terus memproduksi tanaman untuk memenuhi kebutuhan penduduk,” kata dia dalam sebuah pertemuan di Jakarta pada hari Senin.
Effendy mengutip data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang menunjukkan bahwa banjir menyumbang 44 persen dari bencana alam yang tercatat selama periode Januari-Maret 2023.
Dia mengatakan bahwa selama periode tersebut, Indonesia mengalami 331 banjir yang menyebabkan gagal panen di luas total 5.469 hektar di 136 kabupaten dan kota di 20 provinsi.
Menyikapi isu ini, katanya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan ajudannya untuk menyiapkan bantuan bagi petani yang terdampak.
“Menyusul instruksi tersebut, kami mengadakan pertemuan menteri pada Mei 2023 di mana kami setuju bahwa BNPB akan membantu petani dengan dana bantuan sebesar Rp8 juta untuk setiap hektar yang terdampak,” katanya.
Dia mencatat bahwa pemerintah tidak dapat mendistribusikan bantuan kepada semua petani yang layak tahun lalu, menambahkan bahwa tahun ini akan menugaskan distribusi bantuan kepada perusahaan asuransi negara PT Jasindo.
Tahun ini, selain petani yang terdampak banjir, bantuan juga akan diberikan kepada petani yang terkena kekeringan dan hama, katanya.
“Menteri Pertanian menyarankan agar pemerintah memberikan dana bantuan sebesar Rp10 juta untuk setiap hektar yang terdampak tidak hanya oleh banjir tetapi juga oleh kekeringan dan hama. Kami akan mendiskusikan rencana ini lebih lanjut sambil menilai kapasitas fiskal kita,” tambahnya.
Berita terkait: Menteri desak petani Jawa Tengah laporkan keterlambatan pengiriman bantuan
Berita terkait: Kementerian koordinasi untuk mengatasi banjir lahan pertanian di Jawa Tengah
Penerjemah: Asep F, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024