Rabu, 6 Agustus 2025 – 05:08 WIB
VIVA – Dalam beberapa hari ini, Desa Albouhamdi di timur Al-Raqqah, Suriah, jadi sorotan dunia. Warga melaporkan temuan mineral mengkilap mirip emas di tepi Sungai Efrat yang kering.
Baca Juga:
Rusak Lingkungan dan Rugikan Negara, Aparat Diminta Tegas Tindak PETI di Sulut
Penemuan ini bikin heboh. Ratusan orang berdatangan setelah melihat gundukan tanah berkilau di dasar sungai. Sungai Efrat terus menyusut, bikin area itu terbuka.
Awalnya cuma penasaran, sekarang udah jadi penggalian liar. Banyak tenda berdiri di tepi sungai, penambang pakai peralatan seadanya buat menggali.
Baca Juga:
Harga Emas Hari Ini 5 Agustus 2025: Produk Antam dan Global Kompak Meroket
Aktivitas ini bikin ekonomi lokal bergerak. Harga peralatan tambang bekas naik, dan banyak calo muncul di desa-desa sekitar.
Warga menggali menambang emas di tepian Sungai Efrat Raqqa Suriah
Baca Juga:
Masyarakat Transaksi Emas di Pegadaian Bebas Pajak PPh 22
Daerah ini belum ada aturan jelas soal keselamatan. Pemerintah setempat juga belum turun tangan, padahal risikonya besar.
Khaled al-Shammari, ahli geologi, bilang mineral mengkilap belum tentu emas. "Perlu analisis geologi dulu," katanya. Tapi warga tetep semangat. Banyak yang ngaitin ini sama tanda-tanda kiamat.
Hadis Nabi Muhammad menyebut, Sungai Efrat akan menyingkap gunung emas sebelum kiamat. Tapi ulama Asaad al-Hamdani ingatkan buat tidak buru-buru simpulkan.
Ahli geologi bilang, bisa jadi itu cuma pirit atau "emas bodoh". Tapi pirit bisa jadi petunjuk ada emas asli di sekitarnya.
Sungai Efrat udah jadi sumber kehidupan sejak zaman dulu. Tapi sekarang airnya terus berkurang, bikin khawatir banyak orang.
Emas atau bukan, Islam ngajarin buat tidak serakah. Kekayaan bisa jadi ujian besar, bahkan picu pertumpahan darah. Tapi, harapan dapat harta karun bikin warga terus menggali.
Halaman Selanjutnya
"Hanya analisis geologi terperinci yang bisa tentukan apakah endapan itu mengandung emas atau mineral berharga lain," katanya.