Pemerintah Indonesia sudah mulai mendekontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di dua lokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. Upaya pembersihan juga masih berjalan di beberapa lokasi lainnya.
Rasio Ridho Sani, Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, menyampaikan bahwa ada 10 lokasi yang teridentifikasi terkontaminasi radiasi Cs-137.
Hingga tanggal 2 Oktober, satgas pemerintah yang menangani bahaya radiasi ini telah memindahkan 20 drum, 17 jumbo bag, dan tiga palet material yang terkontaminasi.
Dekontaminasi dilakukan dibawah pengawasan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk memastikan keselamatan pekerja dan mencegah paparan radiasi lebih lanjut.
Material terkontaminasi dengan tingkat radiasi tinggi digali menggunakan alat berat dan dipindahkan ke fasilitas penyimpanan sementara di PT Peter Metal Technology (PMT).
"Pemerintah berkomitmen untuk melaksanakan upaya mitigasi dan penanganan kontaminasi di Cikande secara intensif," kata Sani.
Sebelumnya, kontaminasi Cs-137 dilaporkan ditemukan dalam produk udang beku yang di ekspor oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS) ke Amerika Serikat, berdasarkan laporan dari US Food and Drug Administration (FDA).
Otoritas kemudian menyegel fasilitas PMT, yang diduga menjadi sumber kontaminasi radioaktif pada produk udang tersebut.
Pada akhir September, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa kontaminasi Cs-137 hanya terbatas di kawasan industri itu dan tidak berdampak pada rantai pasok nasional atau ekspor.
Kementerian Kesehatan telah memeriksa 1.562 pekerja dalam radius 5 kilometer dari kawasan tersebut. Mereka yang teridentifikasi berpotensi terpapar telah diberikan pengobatan Prussian Blue, yaitu obat yang dapat mengeluarkan Cs-137 dari tubuh.
Berita terkait:
- Satgas akan selidiki kasus cengkeh yang terkontaminasi Cs-137
- Indonesia tangani kasus paparan Cesium-137, tidak ada laporan gejala
Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025