Senin, 29 September 2025 – 00:50 WIB
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto kembali memanggil beberapa menteri untuk rapat terbatas di kediamannya di Jalan Kertanegara pada Minggu malam, 28 September 2025.
Rapat yang berlangsung sekitar 3 jam itu membahas program makan bergizi gratis dan program prioritas lainya, seperti lifting minyak, revitalisasi tambak dan kampung nelayan, serta program cek kesehatan gratis (CKG).
Prabowo langsung memberikan arahan teknis dan detail kepada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) setelah terjadi insiden keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang menimpa lebih dari 5.000 anak.
Baca Juga :
PWI Sesalkan Pencabutan ID Pers Jurnalis CNN Indonesia, Minta Istana Klarifikasi
Mensesneg Prasetyo Hadi di kediaman Presiden Prabowo di Kertanegara
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang hadir dalam rapat tersebut mengatakan pertemuan malam ini merupakan tindak lanjut dari rapat terbatas MBG yang digelar Presiden Prabowo pada Sabtu malam, beberapa jam setelah beliau tiba di Jakarta.
"Jadi terus terang, mengenai masalah MBG sejak kemarin Beliau mendarat di Halim, Beliau sudah memanggil beberapa menteri terkait MBG di BBGN. Beliau juga langsung memberikan petunjuk untuk perbaikannya. Hari ini, rapat yang dipimpin Menko Pangan di Kementerian Kesehatan menekankan bahwa yang paling utama adalah keselamatan anak-anak kita," kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan.
Pada kesempatan yang sama, Pras—sapaan akrab Prasetyo—menambahkan bahwa hasil rapat koordinasi hari ini di Kementerian Kesehatan juga telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo.
"Kami laporkan hasil rapat siang tadi beserta rencana perbaikan tata kelola ke depan. Terus terang, Bapak Presiden sejak kemarin memberikan petunjuk yang sangat detail dan teknis. Misalnya, mengenai kedisiplinan prosedur, terutama masalah kebersihan yang berkaitan dengan air. Beliau sangat prihatin karena dari beberapa sampel yang sudah diperiksa, salah satu penyebab utamanya adalah bakteri," jelas Mensesneg Prasetyo Hadi, yang juga menjabat Juru Bicara Presiden RI.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan insiden keracunan MBG dari periode Januari hingga September 2025. Tercatat 70 insiden keamanan pangan, termasuk keracunan, dengan 5.914 penerima MBG yang terdampak.
Dari 70 kasus tersebut, sembilan kasus dengan 1.307 korban berada di Wilayah I Sumatera, termasuk di Kabupaten Lebong (Bengkulu) dan Kota Bandar Lampung (Lampung).
Kemudian, di Wilayah II Pulau Jawa, terdapat 41 kasus dengan 3.610 penerima MBG yang terdampak. Sementara di Wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara) terdapat 20 kasus dengan 997 penerima MBG yang terdampak.
Dari 70 kasus keracunan itu, penyebab utamanya adalah ditemukannya beberapa jenis bakteri, yaitu e-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam.
Selain itu, ditemukan juga staphylococcus aureus pada tempe dan bakso, salmonella pada ayam, telur, dan sayur, bacillus cereus pada menu mi, serta coliform, PB, klebsiella, dan proteus dari air yang terkontaminasi.
Baca Juga :
Besok, Mendagri Tito Kumpulkan Seluruh Kepala Daerah Bahas Keracunan Massal MBG
Viral! Kepsek dan Guru SD di Pandeglang Karaoke Pakai Smart TV Bantuan Prabowo saat Jam Belajar
Viral video Kepsek dan guru SD di Pandeglang karaoke saat jam belajar pakai smart TV bantuan Prabowo. Publik geram, program digitalisasi pendidikan jadi sorotan.
VIVA.co.id
29 September 2025