Padang, Sumatera Barat (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa pemasangan sistem peringatan dini (EWS) di beberapa sungai yang berasal dari Gunung Marapi harus disertai dengan upaya untuk memperkuat kesadaran masyarakat.
“Yang paling penting sebenarnya adalah membangun kesiapsiagaan masyarakat di sekitar lereng gunung atau yang tinggal di sekitar sungai yang berasal dari Gunung Marapi,” kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan di sini pada hari Rabu.
Ia menyatakan hal tersebut terkait rencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memasang EWS dan memperkuat kesadaran masyarakat akan risiko bencana.
“BNPB juga akan mempersiapkan masyarakat di sana untuk menjadi tangguh dan responsif terhadap bencana,” katanya.
Menurutnya, tanpa memberikan pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat, hasil pemasangan peralatan EWS tidak akan optimal ketika bencana alam terjadi.
“Jika peralatan dipasang, teknologi dipasang tetapi masyarakat tidak memahaminya, maka hal ini bisa sia-sia,” katanya.
Sebelumnya, direktur dukungan sumber daya darurat di BNPB, Agus Riyanto, mengatakan bahwa EWS yang ditempatkan di sungai-sungai yang berasal dari Gunung Marapi akan dilengkapi dengan kamera CCTV.
Ia menekankan bahwa pemasangan CCTV penting untuk memberikan konfirmasi final kepada pos pemantauan tentang adanya banjir lahar dingin di sungai-sungai tersebut.
Kepala kabupaten Tanah Datar Eka Putra menginformasikan bahwa peralatan EWS akan dipasang di Padang Laweh, Lima Kaum, Gurun, Sumpur, Sungai Jambu, Parambahan, Tabek Ganggang, Simpang Manunggal, dan Rambatan.
BNPB juga akan memasang peralatan tersebut di Labuatan, Simabur, Batu Basa, dan Galogandang.
Berita terkait: BNPB akan memasang 20 sensor EWS di aliran sungai Gunung Marapi
Berita terkait: EWS akan dipasang di Selat Sunda
Translator: Muhammad Zulfikar, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024