Sabtu, 5 Juli 2025 – 06:23 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Imigrasi, serta Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra menyebut Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brasil mungkin akan bahas kasus meninggalnya Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang tewas di Gunung Rinjani, saat pertemuan BRICS.
Baca Juga:
Pemerintah RI Persilakan Brasil Ikut Selidiki Kematian Juliana Marins
Presiden Prabowo rencananya hadir di KTT BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) pada 6–7 Juli di Rio De Janeiro.
"Kita lihat nanti, mungkin ada pembahasan di sela pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brasil," kata Yusril di Jakarta, Jumat (5/7/2025).
Baca Juga:
Curahan Hati Ayah Juliana Marins: Putri Saya Ditinggal Pemandu Rinjani untuk Merokok!
Yusril menegaskan, Pemerintah Indonesia belum dapat surat resmi atau protes dari Brasil soal insiden tewasnya Juliana di Rinjani pada 26 Juni 2025. Brasil hanya kirim pesawat AU ke Bali untuk bawa jenazah, tanpa keluhan.
Meski begitu, banyak pernyataan muncul dari keluarga dan pembela HAM Brasil (The Federal Public Defender’s Office). Yusril pahami keluarga Juliana sedang berduka.
"Kalau Presiden mau ketemu keluarga Juliana, saya belum tau. Itu urusan pribadi, dan belum ada permintaan," ujarnya.
Juliana tewas terjatuh di Rinjani pada 21 Juni 2025. Tim SAR baru bisa evakuasi jenazahnya lima hari kemudian karena medan sulit dan cuaca buruk.
Halaman Selanjutnya
"Namun, Yusril memaklumi bahwa keluarga Juliana sedang sedih dan berduka atas meninggalnya salah satu anggota mereka."