Seorang praktisi biochar, Arif Firmansyah, sedang mempraktikkan cara membuat biochar di Desa Cinta Puri, Kabupaten Banjar. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia di perkebunan kelapa sawit.
Seorang ahli dari BPDP, Anwar Sadat, mengatakan bahwa pemanfaatan biochar dari tandan kosong sawit (tankos) sangat menguntungkan bagi para petani. Bahan baku untuk membuat biochar ini sangat melimpah di Indonesia.
“Dengan biochar, kondisi tanah bisa membaik sehingga penyerapan pupuk menjadi lebih efektif. Ini juga dapat menjadi peluang usaha baru bagi petani karena produknya punya nilai ekonomis,” jelas Anwar.
Dia berharap para petani bisa memproduksi biochar sendiri dengan implementasi yang tepat. Menurutnya, hal ini akan mendukung perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan menigkatkan kesejahteraan petani.