Pelaku non-negara di balik serangan cyber PDNS 2: Menteri

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa pelaku non-negara berada di balik serangan cyber baru-baru ini terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya minggu lalu.

“Menurut temuan (tim), (pelakunya) adalah pelaku non-negara dengan motivasi ekonomi,” ungkap Setiadi dalam pertemuan dengan Komisi I DPR di sini pada Kamis (27 Juni).

Analisis oleh tim investigasi juga menemukan bahwa tidak ada pelaku negara yang terlibat dalam peretasan tersebut, katanya.

Menteri mencatat bahwa serangan yang dilakukan oleh pelaku negara dapat menyebabkan efek yang lebih rumit pada infrastruktur digital nasional.

“Alhamdulillah karena efeknya akan lebih buruk jika pelaku negara berada di balik serangan, seperti ketika sistem pemerintah Arab Saudi diretas oleh Iran — pelaku negara — beberapa bulan yang lalu,” katanya.

Setiadi menegaskan bahwa kementeriannya berkomitmen untuk mempercepat proses pemulihan PDNS 2 dan secara berkala melaporkan kemajuannya.

Menteri mengkonfirmasi pada hari Senin (24 Juni) bahwa entitas yang menyerang PDNS 2 dengan virus ransomware telah menuntut tebusan sebesar US$8 juta. Dia menekankan bahwa pemerintah tidak akan memenuhi tuntutan tersebut.

Tim yang bertanggung jawab atas penyelidikan serangan cyber menemukan bahwa PDNS 2 diserang oleh ransomware baru bernama Brain Cipher, versi terbaru dari ransomware LockBit 3.0 yang terus berkembang.

Sementara itu, juga pada hari Senin, kementerian dan BSSN mengidentifikasi 211 lembaga pemerintah yang terkena serangan cyber terhadap PDNS 2. Namun, pada hari Selasa (25 Juni), jumlahnya meningkat menjadi 282.

Pada hari Rabu, sejumlah 44 lembaga pemerintah mengumumkan kesiapan mereka untuk melakukan pemulihan data, sementara yang lainnya melanjutkan persiapannya. Akibatnya, sistem lima lembaga pulih setelah migrasi data dan dapat terus melayani penduduk.

MEMBACA  Perdana Menteri Slovakia yakin Rusia memulai perang melawan Ukraina karena "neo-Nazis Ukraina yang merajalela"

Berita terkait: Pemerintah menargetkan 18 layanan lain untuk pulih dari serangan cyber hingga akhir Juni

Berita terkait: Layanan imigrasi pulih setelah gangguan: Kementerian

Copyright © ANTARA 2024