Jakarta (ANTARA) – Kapal perang Indonesia KRI Sultan Iskandar Muda-367, yang membawa Kontingen Garuda XXVIII-P Pasukan Tugas Maritim UNIFIL menuju Beirut, Lebanon, melanjutkan perjalanannya dari Colombo, Sri Lanka, Senin, menuju tujuan berikutnya di Salalah, Oman. Di Colombo, pasukan tugas berhenti selama tiga hari dan dua malam. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Muda I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, menyatakan bahwa Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka dan Maladewa, Dewi Gustina Tobing, dan Atase Pertahanan Indonesia untuk Sri Lanka, Laksamana Muda Ardiansyah Muqsit, menyambut kedatangan Tugas Pasukan MTF TNI di Colombo. Ketika menyambut kedatangan pasukan tugas, Duta Besar Tobing juga berbincang dengan personel pasukan tugas yang akan bertugas dengan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon. KRI SIM-367 memulai perjalanan ke Beirut, Lebanon, dari Jakarta pada 19 Desember 2024. Kapal tersebut membawa seluruh personel Tugas Pasukan MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL, yang terdiri dari 120 prajurit TNI AL dan sebuah helikopter anti kapal selam Panther HS-1306 dari Pusat Penerbangan TNI AL Indonesia. Dari Jakarta, KRI SIM-367 berhenti di Batam dan kemudian meninggalkan perairan Indonesia menuju Colombo. Dari Colombo, rombongan dijadwalkan berlayar selama lima hari untuk bersandar di Salalah, Oman. Kapal perang akan melanjutkan perjalanan dari Oman ke Terusan Suez, Port Said, Mesir, dan ke Beirut, Lebanon. Di Beirut, pasukan tugas akan bergabung dalam misi perdamaian dengan pasukan penjaga perdamaian PBB dari berbagai negara. Pasukan tugas ini mengambil alih tugas yang dilakukan oleh Pasukan Tugas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL, yang telah bertugas selama setahun. Pasukan Tugas Maritim (MTF) adalah salah satu unit di bawah kendali Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL). Selain MTF, Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga mendeploy pasukan lain untuk bergabung dengan unit UNIFIL lainnya, termasuk Batalyon Mechanized Task Force (INDOBATT), Force Headquarters Support Unit (FHQSU), Indo Force Protection Company (FPC) Task Force, Civilian Military Coordination (CIMIC) Task Force, Military Community Outreach Unit (MCOU) Task Force, dan Level 2 Hospital Task Force. Sebagian besar prajurit TNI, yang merupakan anggota UNIFIL, beroperasi di darat, sementara Pasukan Tugas MTF melaksanakan tugasnya di laut. Indonesia menyumbangkan kontingen militer terbesar untuk operasi penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon, dengan pengiriman 1.230 prajurit.