PT PLN (Persero) memastikan keamanan pasokan listrik menghadapi momen perayaan Iduladha 1445 Hijriah. PLN telah menetapkan masa siaga selama tiga hari, 16-18 Juni 2024, untuk memastikan sistem kelistrikan aman menghadapi perayaan Iduladha.
Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo, pihaknya telah meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dengan melakukan asesmen dan pemeliharaan secara menyeluruh pada instalasi pembangkitan, transmisi, dan distribusi.
“Dalam menghadapi momen Iduladha 1445 Hijriah, PLN akan bersiaga penuh sampai tanggal 18 Juni untuk memastikan keamanan pasokan listrik. Upaya ini kami lakukan agar perayaan Idul Adha di Indonesia dapat berlangsung dengan khidmat dan penuh kebahagiaan,” kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/6).
Dia melanjutkan bahwa PLN memproyeksikan beban puncak Iduladha pada 17 Juni 2024 sebesar 38.270 megawatt (MW) dengan daya mampu pasok 51.931 MW.
PLN menyebut daya mampu pasok tersebut didukung kecukupan pasokan energi primer untuk pembangkit.
Tercatat, stok rata-rata batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) ialah 20,67 hari operasi (HOP), Sumatera dan Kalimantan (Sumkal) sebesar 20,05 HOP serta Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 34,8 HOP.
Kecukupan pasokan juga terlihat untuk energi primer jenis BBM dengan rata-rata pasokan antara 17,1-16,14 HOP. Untuk pasokan gas juga dalam kondisi aman menyesuaikan kebutuhan operasi sistem setiap regional.
“Selain memastikan keandalan sistem kelistrikan, PLN juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pengamanan TNI dan Polri untuk mengamankan objek vital nasional yang telah ditetapkan pemerintah,” ujar Darmawan.
PLN memproyeksikan beban puncak Iduladha pada 17 Juni 2024 sebesar 38.270 megawatt (MW) dengan daya mampu pasok 51.931 MW.