Pasokan Udang Indonesia Terbebas dari Kontaminasi Radioaktif

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bahwa rantai produksi udang hulu di Indonesia bebas dari kontaminasi radioaktif, setelah ada sorotan internasional dan kekhawatiran masyarakat.

Kementerian tersebut menyatakan bahwa udang yang dibudidayakan di dalam negeri aman untuk dikonsumsi.

“KKP menjamin bahwa sektor hulu dari rantai produksi udang Indonesia aman dari kontaminasi radioaktif,” ujar Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Produk Kelautan dan Perikanan KKP Ishartini dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Jaminan ini muncul setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) baru-baru ini mendeteksi jejak Cesium-137 radioaktif dalam sebuah pengiriman udang beku yang di ekspor dari Indonesia, yang mengakibatkan pembatasan impor dan penarikan produk.

Dia menjelaskan bahwa kementerian, bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melakukan penyelidikan bersama pada pertengahan Agustus 2025. Pemeriksaan mencakup tambak udang, tempat penetasan, dan unit pengolahan ikan (UPI).

Investigasi ini meliputi berbagai titik sepanjang rantai produksi udang, termasuk tambak, hatcheri, dan unit pengolahan ikan (UPI).

“Tes lapangan dan laboratorium terhadap sampel udang, air, dan sedimen tambak tidak menemukan jejak Cesium-137 di tambak budidaya atau hatcheri,” jelas Ishartini.

Untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap keamanan dan kualitas produk udang—serta meningkatkan kesadaran bahwa udang dibudidayakan di lingkungan yang bebas dari kontaminasi radioaktif—kementerian meluncurkan inisiatif bertajuk Makan Siang dengan Udang dari Tambak.

“Kampanye makan udang secara nasional ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta di seluruh Indonesia untuk membantah kabar burung tentang kontaminasi,” tambahnya.

Kementerian juga mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak ragu dalam membeli udang dari petani lokal, menekankan bahwa bukti empiris mengonfirmasi tidak adanya kontaminasi Cesium-137.

MEMBACA  2 Saham Ini Akan Bernilai Lebih Tinggi dari Tesla dalam 5 Tahun Mendatang

“Semua unit terkait di dalam kementerian bekerja sama untuk memastikan keberlanjutan industri udang nasional,” kata Ishartini.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya menekankan bahwa kementerian menerapkan langkah-langkah jaminan kualitas yang ketat dan konsisten untuk menjamin produk yang aman dan berkualitas tinggi.

Menanggapi kekhawatiran tentang Cesium-137, kementerian telah berkoordinasi dengan Bapeten untuk memastikan tindak lanjut yang tepat dan pemantauan berkelanjutan.

Berita terkait: [Tautan berita tentang kebijakan impor besi tua]
Berita terkait: [Tautan berita tentang pabrik ekspor cengkeh bebas kontaminasi]

Penerjemah: Muhammad Harianto, Katriana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025